PR PANGANDARAN - Pemerintah Tiongkok menolak untuk memberi selamat kepada Joe Biden sebagai pemenang pemilihan presiden AS 2020, dengan alasan hasil pemungutan suara belum ditentukan secara resmi.
Sementara itu, petahana Donald Trump juga belum menyerah dan telah meluncurkan beberapa gugatan hukum kepada Mahkamah Agung Amerika Serikat.
Kendati begitu, banyak pemimpin dunia memberi selamat kepada Biden dan pasangannya Kamala Harris setelah Demokrat dinyatakan sebagai pemenang pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: 'Kemenangan Besar K-Pop yang Tak Pernah Terjadi', BTS Sabet Banyak Penghargaan dalam Ajang EMA 2020
Bahkan perayaan spontan bergema di kota-kota Amerika.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AFP, empat tahun Trump di Gedung Putih telah ditandai dengan perang perdagangan yang sengit dan hubungan yang semakin dingin dengan Tiongkok.
Kedua negara besar tersebut memperdebatkan berbagai bidang, mulai dari tuduhan atas pandemi Covid-19 hingga catatan hak asasi manusia Beijing di Xinjiang dan Hong Kong.
Baca Juga: Soal Keaslian Video Syur Mirip Gisel, Pakar Telematika: Video itu Tidak Mengalami Proses Editing
Oleh karena itu, Tiongkok masuk dalam daftar beberapa negara besar termasuk Rusia dan Meksiko yang belum memberi selamat kepada Presiden Terpilih.
Akan tetapi, pada Senin, 9 November 2020 waktu setempat negara-negara itu mengaku telah "memperhatikan bahwa Tuan Biden menyatakan dia adalah pemenang dari pemilihan presiden AS"
"Pemahaman kami adalah bahwa hasil pemilihan akan ditentukan sesuai dengan hukum dan prosedur AS," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin kepada pers pada pertemuan rutin.
Baca Juga: Video Syur Mirip Gisel Trending hingga Disebarluaskan, Polisi Gencar Lakukan Patroli Siber di Medsos
Setelah menolak untuk mengakui kemenangan Biden meskipun ada pertanyaan berulang dari wartawan, Wang berkata: "Kami berharap pemerintah AS yang baru dapat bertemu dengan Tiongkok di tengah jalan kerja sama."***
Artikel Rekomendasi