Perilaku 'Bandel' Iran Bikin Emosi Raja Salman Kian Memuncak: Campur Tangan Terorisme, Rudal Nuklir

- 13 November 2020, 07:35 WIB
Raja Salman Arab Saudi
Raja Salman Arab Saudi /Twitter/@KSAmofaEN

Akan tetapi, Presiden terpilih AS, Joe Biden berjanji dalam kampanyenya untuk menilai kembali hubungan dengan kerajaan, eksportir minyak utama dan pembeli senjata, serta peralatan militer AS.

Baca Juga: KakaoTV Rilis Drama Terbaru, Ji Chang Wook dan Kim Ji Won Jadi Pemeran 'City Couple’s Way Of Love'

Arab Saudi adalah pendukung antusias dari kampanye dengan tekanan maksimum Trump di Iran.

Namun Biden mengatakan dia akan kembali ke fakta nuklir 2015 antara kekuatan dunia dan Teheran, kesepakatan yang dinegosiasikan ketika Biden menjadi wakil presiden dalam pemerintahan Barack Obama.

Di Yaman, di mana perang telah menewaskan puluhan ribu orang dan memicu krisis kemanusiaan, Raja Salman mengatakan kerajaan terus mendukung upaya yang dipimpin PBB untuk mencapai penyelesaian politik.

Baca Juga: Dilirik 10 Agensi Terbesar Korea Sejak Kecil, Mari Kenalan dengan Doha BAE173 yang Segera Debut

Dia juga menyebut apa yang dia duga sebagai target disengaja dan metodologis gerakan Houthi terhadap warga sipil di Arab Saudi melalui drone dan rudal balistik.

Riyadh bekerja untuk menjamin stabilitas pasokan minyak global untuk melayani produsen dan konsumen, meskipun Covid-19 berdampak pada pasar minyak, kata raja.

Dia mengulangi dukungannya yang sudah lama untuk solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Trump Unggul di Alaska hingga Suara Elektoral Jadi 217, Partai Republik Miliki 50 Kursi di Senat AS

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah