Network
PR PANGANDARAN – Presiden Amerika Serikat (AS) saat ini, Donald Trump akhirnya mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden AS 2020.
Dia mengakui kemenangan Joe Biden melalui akun Twitter miliknya pada Minggu, 15 November 2020.
Meskipun dia mengakui jika Biden telah menang tapi tetap saja mengklaim jika pemilihan dipenuhi kecurangan dan membuat cuitan ‘Dia menang karena pemilu dicurangi’.
Baca Juga: Sama-sama Menyerang Paru-paru pada Manusia, Dokter Ahli Jelaskan Bedanya Pneumonia dan Covid-19
Bahkan dengan menggunakan huruf besar sebagai simbol penekanan dia menulis ‘TIDAK ADA PENGAWAS ATAU PENGAWAS SUARA’ yang diizinkan pada tempat pemungutan suara.
Namun, klaimnya tersebut sama sekali tidak benar dan dapat dengan mudah dibantah oleh pernyataan saksi dan bukti video dari pemantau tempat pemungutan suara yang mengawasi penghitungan suara tersebut.
Trump memang kerap kali mengunggah pernyataan tidak benar di media sosial hingga ditandai oleh platform seperti Twitter dan Facebook karena berisi informasi yang menyesatkan tentang pemilihan presiden AS.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Video Syur Mirip Gisel: Usai Tangkap 2 Pelaku, Besok Gisel Bakal Beri Klarifikasi
Klaim-klaim pemilihan presiden AS yang disebutkan oleh Trump banyak kecurangan tersebut juga tidak disertai oleh bukti apapun dan hanya sebatas ucapan.
Bahkan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan jika pemilu 2020 merupakan pemilu yang paling aman dalam sejarah AS.
Trump juga menyoroti jika pemilihan melalui surat yang dikirim melalui pos rentan terhadap kecurangan sehingga dia ingin membatalkannya.
Baca Juga: Iwan Fals Bikin Polling Nikita Mirzani Vs Ustaz Maheer di Twitter, Netizen: Apa Bedanya 2 Orang Ini
Namun, pernyataannya ini juga dibantah oleh sebagian besar penelitian dan analisis yang menunjukkan jika pemungutan suara melalui surat merupakan cara yang aman dan efektif untuk memberikan suara dalam pemilihan tanpa takut adanya kecurangan.
Trump juga menuduh jika pemilih yang sudah meninggal memberikan suara, menuduh keluarga militer memberikan suara ilegal, serta mengatakan jika dirinya bisa kalah jika ada penipuan masal, tapi semua klaimnya itu lagi-lagi terbukti tidak benar.***
Artikel Rekomendasi