Mitos atau Fakta: Benarkah Pasien Covid-19 Bisa Mengalami Kerontokan Rambut? Ini Penjelasannya

- 18 November 2020, 12:31 WIB
Ilustrasi rambut rontok.
Ilustrasi rambut rontok. /PIXABAY/Slavoljubovski

PR PANGANDARAN - Virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 menyerang manusia melalui saluran pernapasan, juga telah menyebabkan berbagai macam dampak untuk tubuh.

Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 55 juta orang di dunia membuat kita mungkin tidak mengharapkan adanya korelasi atau hubungan antara Covid-19 dan rambut rontok.

Namun, pasien yang pulih dari Covid-19 mengaku mengalami kerontokan rambut akibat virus yang ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019 lalu.

Baca Juga: Cek Fakta: Pencairan BLT Subsidi Gaji Rp2,4 Juta Termin II Dikabarkan Bakal Ditunda, Ini Faktanya

Dr. Esther Freeman yang bertanggung jawab dalam Dermatology Covid-19 Registry, database manifestasi dermatologis Covid-19 yang berisi 1.000 kasus dari 38 negara, mengatakan semakin banyak orang yang pulih dari Covid-19 melaporkan mengalami kerontokan rambut.

Senada dengan Freeman, kerontokan rambut ini tidak begitu mengherankan menurut ahli penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, yang juga peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security di Maryland, Amerika Serikat.

Ia menyebutnya sebagai mekanisme telogen effluvium.

Baca Juga: Isu Rasisme Masih Kental, Sekolah di Washington Tidak Masukan Anak Asia dalam Kategori Warna Kulit

“Setelah mengalami stres fisiologis, ada kondisi yang berdampak pada siklus pertumbuhan folikel rambut. Ini disebut telogen effluvium, dan dapat dilihat juga setelah seseorang terkena penyakit lain termasuk malaria dan tuberkulosis," kata Adalja, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Health.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Health


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x