PR PANGANDARAN - Kepolisian Selandia Baru telah mengizinkan pengunaan jilbab sebagai bagian dari seragam resmi saat bertugas.
Kebijakan itu diambil pertama kalinya untuk mendorong wanita Muslim bergabung ke kepolisian.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Independent, Polisi wanita Zeena Ali, mengatakan dia terinspirasi untuk bergabung dengan pasukan setelah serangan di masjid Christchurch.
Baca Juga: Jadi Pengisi Suara Karakter Utama di Film Disney 'Mulan', Luna Maya Haru: Suatu Kehormatan bagi Saya
Kini Zeena menjadi petugas pertama yang mengenakan jilbab.
Kepada Independet, Juru Bicara kepolisian menagatakan bahwa seragam dengan desain khusus bertujuan untuk menciptakan layanan "inklusif" yang mencerminkan "komunitas yang beragam" di negara itu.
Pasalnya, anggota di kepolisian Selandia Baru berasal dari latar belakang yang sangat beragam, dengan 50 persen wanita dan hampir setengahnya berasal dari identitas etnis Selandia Baru non-Eropa, menurut laporan baru-baru ini oleh gerakan aktivis Global Citizen.
Baca Juga: Habiskan Rp50 Juta untuk Beli Popcorn Emas Racikan Chef Arnold, Hotman Paris: Ada yang Tanding?
Lihat postingan ini di Instagram
"Kami membutuhkan orang-orang dengan berbagai keterampilan, latar belakang dan tingkat pengalaman. Keanekaragaman itu penting agar kami dapat melayani kebutuhan komunitas Selandia Baru secara efektif sekarang dan di masa depan," kata polisi Selandia Baru dalam sebuah pernyataan.
Artikel Rekomendasi