Covid-19 Semakin Mengkhawatirkan, Bupati Sumedang: Tunda Perjalanan Daerah Tetangga dan Zona Merah!

21 September 2020, 12:56 WIB
BUPATI Sumedang H. Dony Ahmad Munir.*/TAUFIK ROCHMAN/KABAR PRIANGAN /

PR PANGANDARAN – Angka positif Covid-19 di Tanah Air terus menunjukkan peningkatan. Bahkan pada Sabtu, 19 September 2020 lalu telah mencapai rekor yang tampak semakin mengkhawatirkan. 

Melihat situasi seperti itu, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan dan penyebaran wabah pandemi Covid-19.

“Ini rekor tertinggi dalam waktu sehari. Secara nasional, jumlah positif Sabtu 19 September 2020 mencapai 240.687 orang. Sementara yang sembuh 174.350 dan meninggal dunia 9.448 orang.

Baca Juga: Penting! Berikut Cara Atasi Iritasi Kulit Wajah, Salah Satunya Gunakan Produk Skincare yang Gentle

"Oleh karena itu, saya mengimbau supaya masyarakat lebih waspada dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes),” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid- 19 Kab. Sumedang yang juga Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir di Sumedang, seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com pada Minggu, 20 September 2020.

Dony juga memperhatikan perkembangan daerah-daerah tetangga Kabupaten Sumedang yang beberapa waktu terakhir ini menunjukan peningkatan angka terkonfirmasi positif Covid-19 yang cukup signifikan.

Hal tersebut mendorong Dony untuk mengimbau masyarakatnya agar menunda perjalanan ke luar kota, terutama ke daerah-daerah yang menjadi zona merah. Mulai dari Jakarta, Depok, Bandung, termasuk Garut dan Majalengka.

Baca Juga: Iritasi Kulit Wajah Ganggu Penampilan? Jangan Salah, Kenali Dulu Penyebabnya Berikut Ini

Ia meminta segenap personel gugus tugas/TNI/Polri, kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), camat, kepala desa dan seluruh warga agar meningkatkan kewaspadaan dalam keadaan seperti ini.

Dony melanjutkan, para kepala desa harus terus mengaktifkan dan mengintensifkan kegiatan ‘Desa Siaga Corona’. Mulai dari melakukan pendataan bagi para pendatang dari zona merah hingga melaksanakan isolasi mandiri sebelum berinteraksi lagi dengan masyarakat lainnya.

“Forkopimcam (forum komunikasi pimpinan kecamatan) dan puskesmas diharapkan melakukan monitoring kegiatan ini,” kata Dony.

Baca Juga: Lahirkan Bibit Unggul dalam Acara MTQ di Kepri, Wamenag: Jaga dan Rawat Keberagaman

Selain itu, Dony juga mendorong pimpinan dinas dan SKPD juga harus mengintensifkan kembali Satgas Covid-19 di lingkungan masing-masing, baik satgas internal maupun eksternal.

Satgas internal wajib menjaga lingkungan kantor agar steril dari penyebaran Covid-19. Sedangkan satgas internal wajib memastikan agar protokol kesehatan (prokes) dapat berjalan efektif di lingkungan lokasi binaan SKPD.

"Contohnya, Disparbudpora ke tempat wisata, Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag di pasar tradisional, mal, dan pusat perbelanjaan. Disnakertrans ke kawasan industri. Asda Ekbang dan Kesra mengawasi pontren dan SKPD lainnya," ucapnya.

Baca Juga: Tiongkok Temukan Kontaminasi Covid-19 pada Makanan Beku, Ekspor Indonesia Kini Dilarang Seminggu?

Selain pimpinan dinas, SKPD dan satgas, kata Dony, Satpol PP pun harus meningkatkan operasi penegakan disiplin prokes di lapangan. Bila perlu, berlakukan tindakan tegas dengan penerapan sanksi bagi yang melanggar.

Pada tingkat kecamatan, camat beserta forkopimcam pun terus melakukan patroli kewilayahan dengan intensif. Sosialisasi prokes harus terus dilakukan ketika patroli sehingga masyarakat menyadari bahwa menjaga kesehatan lebih utama dibanding mengobati.

“Yang penting lainnya, Dinkes dan RSUD Sumedang juga harus terus melakukan testing, tracing dan treatment sehingga dapat mendeteksi sebaran Covid-19.

Baca Juga: Terdengar Dentuman Misterius pada Malam Hari, Warga Jakarta Berhamburan Keluar Rumah

"Upaya tersebut untuk pencegahan dini. Pastikan juga yang sedang isolasi mandiri diawasi sehingga terhindar dari klaster keluarga. Pengawasannya, dari mulai dinas terkait, kecamatan, petugas desa siaga Corona, termasuk RT/RW,” ujarnya.

Kondisi Kabupaten Sumedang sendiri hingga kini mampu menekan angka positif Covid-19 dan mendorong upaya penyembuhan.

“Untuk Sumedang sendiri, hingga hari ini ada 134 kasus. Dari kasus sebanyak itu, antara lain 6 orang positif tes swab, 124 sembuh atau selesai isolasi dan 4 orang meninggal dunia. Pasien meninggal dunia, sebelumnya memiliki riwayat melakukan perjalanan ke zona merah, yakni Jakarta,” tutur Dony.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler