Cerita Keluarganya Diculik Gerombolan PKI, Ridwan Kamil: Luka Ini Begitu Dalam, Never Leave History

30 September 2020, 19:14 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Dok Humas Jabar.

PR PANGANDARAN – G30S PKI merupakan peristiwa yang terjadi selewat malam pada 30 September sampai awal bulan selanjutnya 1 Oktober 1965.

Ketika itu, tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha yang hampir sekaligus.

Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah Letjen TNI Ahmad Yani, Mayjen TNI Raden Suprapto, Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen TNI Siswondo, Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan, dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Baca Juga: Aksi Vandalisme Musala Hebohkan Publik, Pengamat Media: Jangan Disalahgunakan, Itu Pemicu Provokasi

Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Lubang Buaya. Kemudian mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober.

Tidak hanya itu, korban lain pun berjatuhan bahkan hampir seluruh lapisan masyarakat terkena imbasnya.  

Hal itu membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merasakan luka yang begitu dalam, mengingat salah satu anggota keluarga merupakan salah satu korbannya.

Baca Juga: Santer Isu PHK Sepihak hingga Viral Hashtag ‘JanganBeliEskrimAice’, Manager Legal AFI Angkat Bicara

Baca Juga: Geger Aksi Corat-coret Musala hingga Robek Alquran, MUI Geram: Tindakan yang Tidak Beradab!

“Keluarga saya adalah korban PKI. Pakde saya, KH. Mumu Muchtar Alm, meninggal dunia diculik subuh oleh gerombolan PKI saat orde lama. Luka ini begitu dalam,” tulis Ridwan Kamil pada unggahannya di Instagram pada Rabu, 30 September 2020 yang di kutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Ia juga mengingatkan akan hari ini untuk menaikan bendera setengah tiang sebagai simbol duka cita atas pemberontakan G30S PKI, dan menaikan penuh satu tiang sebagai simbol kesaktian Pancasila.

“Jangan lupa hari ini tanggal 30 September 2020 dinaikkan oleh seluruh warga Jawa Barat sebagai simbol duka cita terkait pemberontakan Gerakan 30 September PKI,” tulisnya.

“Besok 1 Oktober, kita naikkan penuh satu tiang sebagai simbol kesaktian Pancasila. ‘Never leave history’ - Bung Karno,” sambungnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler