Kasus Covid-19 Jawa Barat Meningkat, Bos-bos BUMN Malah Asyik Pelesiran ke Ciwidey

- 12 Juli 2020, 15:29 WIB
Kelakuan Bos-bos BUMN coreng muka Erick Thohir
Kelakuan Bos-bos BUMN coreng muka Erick Thohir /Antara/Galamedia

PR PANGANDARAN – Pencatatan kasus Covid-19 Indonesia yang mengalami peningkatan salah satunya berasal dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang berasal dari klaster Secapa AD Bandung.

Namun adanya kejadian tersebut rupanya tidak membuat efek apapun kepada sejumlah bos Badan Usaha Milik Negara (BUMN) .

Mereka justru terlihat pelesiran ke kawasan destinasi wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung pada Sabtu 11 Juli 2020.

Baca Juga: Bela Sang Istri, Rey Mbayang: Namanya Juga Membangun Rumah Tangga Bukan Rumah Makan

Diketahui para bos tersebut berasal dari pejabat PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang menikmati akhir pekan di Green Hill Park Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Dalam mengisi akhir pekan itu, mereka berkegiatan dengan tajuk Saturday Ride PNM Vespa Club yang diikuti sekitar 150 orang.

Seperti yang diberitakan Galamedia, rombongan dipimpin Executive Vice President , Kindaris. Bahkan, sejumlah Kepala Cabang di wilayah Jawa Barat, seperti Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Subang dan Cirebon turut ikut serta memeriahkan aksi pelesiran tersebut.

Baca Juga: Penyelidikan Tewasnya Editor Metro Tv: Kejanggalan Barang Bukti Sampai Petunjuk Anjing ke Warung

Sebelum berangkat, rombongan itu berkumpul di Kantor PT PNM Cabang Kota Bandung yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung. Terbukti, adanya spanduk terpasang bertajuk 'Wilujeng Sumping Bapak Kindaris dan Rombongan Saturday Ride. PNM Vespa Club. Ciwidey, 11 Juli 2020'.

Singkatnya, sejumlah peserta mulai berangkat dengan menggunakan sepeda motor Vespa menuju Ciwidey sekitar pukul 07.00 WIB.

Namun rupanya, seorang sopir salah satu pejabat PNM, Haris mengungkapkan bahwa tidak semua peserta berangkat dari kantor cabang Bandung karena ada juga yang menunggu di titi lain, termasuk ketua acara, Kindaris.

Baca Juga: 40 Tahun Bersahabat ala Menkeu Sri Mulyani dan Menlu Retno Marsudi: dari SMA hingga Satu Kabinet

"Tidak semua peserta berangkat dari kantor cabang Bandung, Pak Kindaris juga enggak di sini. Beliau menunggu di satu titik, kemudian ada yang menjemput ke sana. Dari titik itu baru berangkat ke Ciwidey," ungkap Haris dalam pernyataan pada Galamedia.

Lebih lanjut, Haris mengungkapkan pemberangkatan dilakukan secara bergelombang agar tidak terlalu mencolok di jalan.

"Kalau barengan kan kelihatan ada kerumunan ya. Soalnya kan sekarang lagi rame virus corona," tambahnya.

Padahal selama ini pemerintah berupaya mengingatkan adanya kewaspadaan untuk tidak membuat acara berkerumun, meski pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak diperpanjang sejak berakhir dua pekan lalu.

Baca Juga: MUI Terbitkan Fatwa Iduladha: Kurban Tidak Bisa Diganti dengan Uang, Jika ada Dianggap Sedekah

Contohnya adalah bos-bos BUMN ini yang tentunya akan berisiko tinggi.

Di sisi lain saat ini kondisi keuangan PT PNM kurang menguntungkan dengan harus segera mendapatkan suntikan pendanaan dari negara senilai Rp 1,5 triliun hingga setidaknya September 2020 ini.

Ini terjadi karena permodalan perusahaan mulai seret seiring dengan perusahaan masih harus tetap menyalurkan pembiayaan kepada debiturnya.

Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul 'Jabar Sumbang Kasus Covid-19 Terbesar, Bos-bos BUMN Asyik Pelesiran ke Ciwidey dengan Bergelombang'

Menanggapi aksi bos-bos pelesiran itu, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi membela diri bahwa tidak akan menggelar kegiatan kumpul-kumpul selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Masih Trending, Netizen: Kalian Terlalu Sibuk Ngurusin #day1dindareyhalal Sampai Lupa Besok Senin

"Saya akan coba chek (soal acara Ciwidey, red). Kegiatan dengan nasabah/pelatihan pun kami arahkan ke Daring atau lewat medsos selama ini. Termasuk kegiatan mingguan," ungkapnya.

"Yang pasti, tidak ada kegiatan resmi perusahaan yang melibatkan banyak peserta dan membentuk kumpulan2/gerombolan," tegasnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Nusron Wahid kepada Galamedia pun mengatakan bahwa para pejabat BUMN harusnya bisa menahan diri pada masa prihatin ini.

"Kalau benar (pejabat PNM melakukan kegiatan di Ciwidey, red), sangat disayangkan. Sebaiknya manahan diri dalam situasi kayak gini," ujarnya

Baca Juga: Pasangan Gay Kepergok Bercinta di Tempat Suci Bali Sementara Warga akan Gelar Upacara Pecaruan

Sedangkan, Menteri BUMN Erick Thohir selalu memperingatkan tiap perusahaan BUMN untuk mengikuti protokol kesehatan Covid-19 karena Erick Thohir ingin menciptakan tren Protokol Kesehatan di seluruh kantor BUMN.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x