"Buka tutup jalan menyulitkan ekonomi di pasar baru dan jalur itu dan alangkah lebih bijak pemkot mendengar aspirasi kami," tutur Iwan.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan bahwa aksi tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam.
Baca Juga: 17 Hotel di Jabar Siap Disulap Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, PHRI Tunggu Kepastian Pusat
Aksi tersebut, kata Rasdian, berjalan kondusif karena aspirasi pedagang disampaikan langsung kepada Kepala Kesbangpol Kota Bandung yang turut hadir di lokasi.
"Kebetulan dimediasi sama Kepala Kesbangpol, ya intinya mereka meminta penutupan jalan itu ditutupnya sore saja, tapi kan keputusan nggak bisa diputuskan di lapangan, Kepala Kesbangpol harus lapor kepada wali kota dulu," ungkap Rasdian.
Aksi tersebut bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh para pedagang Pasar Baru Bandung. Sebelumnya, mereka telah melakukan aksi protes pada 29 September lalu.
Baca Juga: Sempat Niat Kabur hingga Jual HP, Tersangka Oknum Dokter Rapid Tes Bermuara Dililit Pasal Berlapis
Berbeda dengan aksi pagi hari tadi, pada aksi sebelumnya para pedagang menggelar ‘botram’ atau makan bersama di tengah Jalan Otto Iskandar Dinata.
Meski berbeda cara di setiap aksinya, tuntutan mereka tetap sama, yaitu menolak kebijakan penutupan jalan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung karena dianggap makin menurunkan kesejahteraan para pedagang di Pasar Baru.***
Artikel Rekomendasi