Masuk Musim Penghujan, Bupati Garut Imbau Masyarakat Selalu Waspada Darurat Bencana

- 15 Oktober 2020, 16:58 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan: Pasca banjir bandang beberapa hari yang lalu di sejumlah wilayah Garut Selatan, Rudy Gunawan langsung lakukan rekonstruksi dan arahan.
Bupati Garut Rudy Gunawan: Pasca banjir bandang beberapa hari yang lalu di sejumlah wilayah Garut Selatan, Rudy Gunawan langsung lakukan rekonstruksi dan arahan. /Jurnal Garut

PR PANGANDARAN – Terkait peristiwa banjir bandang dan tanah longsor di Garut Selatan beberapa waktu lalu, Kabupaten Garut dinyatakan berada dalam situasi darurat bencana mulai tanggal 12 Oktober 2020.

Hal tersebut disampaikan Bupati Garut, Rudy Gunawan pada Rabu, 14 Oktober 2020 di Command Center Garut.

Rudy menyebut, peristiwa banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, menyebabkan fasilitas umum dan pemukiman penduduk mengalami banyak kerusakan.

Baca Juga: Viral! Seorang Wanita Ngamuk Gegara Ditilang, Bentak Polisi hingga Mengaku Istri Jaksa

"Wilayah yang terdampak meliputi enam kecamatan, antara lain Kecamatan Pameungpeuk, Cisompet, Cibalong, Cikelet, Pamulihan, dan Kecamatan Peundeuy,” katanya, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman resmi Pemkab Garut.

“Kerusakan terparah berada di wilayah Kecamatan Pameungpeuk dan Cisompet," lanjut Rudy.

Terkait hal tersebut, Rudy menegaskan akan merekonstruksi infrastruktur jalan, jembatan, dan fasilitas umum yang rusak, termasuk sarana air bersih.

Baca Juga: Dua Bulan Masih Menjadi Misteri, Kasus Ledakan Dahsyat di Beirut Belum Temukan Titik Terang

Sekaligus juga akan mengklasifikasi bantuan untuk memindahkan orang dengan anggaran APBD yang ada.

"Kita akan mengadakan rapat dulu di BPKAD terkait penghitungan rencana kebutuhannya. Kami akan validkan dulu data jumlahnya,” ujarnya.

Rudy menjelaskan, dampak dari peristiwa tersebut menyebabkan lebih dari 1.000 rumah mengalami kerusakan, baik kerusakan ringan maupun berat, serta rusaknya fasilitas umum yang meliputi jalan, jembatan, dan yang lainnya.

Baca Juga: Bukan Prioritas, WHO Sebut Lockdown Jalan Terakhir dalam Menangani Pandemi Covid-19

"Kerusakan rumah kategori berat berada di wilayah Pameungpeuk dan Cisompet, sedangkan kategori kerusakan ringan berada di Cikelet," katanya.

Karena Indonesia telah memasuki musim hujan, serta Garut dalam situasi darurat bencana, Rudy mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan dekat tebing harus waspada pergerakan tanah longsor dan banjir bandang.

"Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini Indonesia sudah memasuki musim hujan. Musim hujan di Indonesia sendiri datang secara bertahap, dan diprediksi berakhir sekitar akhir Maret atau April 2021.” ujarnya.

Baca Juga: Jerman Bertarung dengan Gelombang 2 Covid-19, Merkel Minta Anak Muda Hentikan Berpesta saat Pandemi

“Oleh karena itu, harus waspada dengan bencana alam yang terjadi seperti pergerakan tanah, longsor, dan banjir bandang,” lanjut Rudy.

Dalam hal ini, Rudy juga meminta kepada seluruh Camat, Kepala Desa, dan Kepala Kelurahan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap daerah yang rawan bencana, terutama masyarakat yang berada di pinggir-pinggir sungai besar.

Selain kewaspadaan, masyarakat perlu diberi peringatan dan diberi advokasi mitigasi bila terjadi luapan air tiba-tiba dan mengancam jiwa serta tempat tinggalnya.

Baca Juga: Sampaikan Keluh Kesah Omnibus Law, Khofifah Indar Parawansa Antar Buruh Bertemu Langsung Mahfud MD

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Rudy meminta kepada seluruh pihak untuk menyiapkan langkah-langkah pertolongan pertama terhadap jiwa dan harta benda bilamana terjadi bencana.

“Lakukan segera evakuasi, dan segera laporkan ke Pusdalops (Pusat Pengendalian dan Operasi), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Kita akan menangani secara cepat dibantu TNI/Polri,” ujarnya. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Pemkab Garut


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x