Waspada Fenomena Alam Ekstrem! BMKG Prediksi Jabar Berpotensi Banjir hingga Alami Suhu Dingin

- 29 Oktober 2020, 15:46 WIB
Ilustrasi Cuaca Buruk.
Ilustrasi Cuaca Buruk. /Pixabay/Oimheidi/

PR PANGANDARAN – Jawa Barat (Jabar) kini tengah mengalami fenomena alam yang cukup ekstrim, yang timbul dari dampak La Nina baru-baru ini.

Dalam hal ini Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati menjelaskan, fenomena La Nina diprediksi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia terutama di daerah Jawa Barat.

Ia menyampaikan berdasarkan prediksi dan data suhu muka air laut yang berada jauh di Samudra Pasifik dapat berdampak hingga ke Bogor, Jawa barat.

Baca Juga: Namanya Diresmikan Jadi Nama Jalan di Abu Dhabi, Jokowi Telepon Putra Mahkota Ucapkan Terima Kasih

"Kebetulan saat ini sedang mengalami peningkatan curah hujan. Artinya, terjadi dobel. Tidak ada La Nina saja, Bogor ini juara, curah hujannya tinggi. Apalagi terjadi La Lina, akumulasi curah hujan akan naik 20-40 persen,” terangnya pada sambutan Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Banjir dan Longsor yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Cisarua, Bogor pada Selasa, 21 Oktober 2020 yang dikutip dari BMKG oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan pada fenomena La Nina yang terjadi saat ini  adalah pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi -0.5 derajat celcius di area yang sama.

"Suhu muka air laut di Samudera Pasifik mengalami anomali. Saat ini sudah minus hampir mencapai 1 derajat celcius. Sementara suhu muka air laut di kepulauan maritim Indonesia hangat. Maka terjadilah gap antara suhu muka air laut di Samudera Pasifik bagian tengah ekuator dengan Kepulauan Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Timses Gibran Rakabuming Aniaya dan Sekap Wanita di Hotel? Simak Faktanya

Selain itu, pada minggu ini akan masuk gelombang awan dari sebelah Timur Afrika Selatan memasuki wilayah Indonesia yang disebut fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x