Pangandaran Jadi Daerah Terendah Penularan Kasus Covid-19 pada Perawat Medis di Jawa Barat

26 Mei 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 - Demi meningkatkan dukungannya ketika sistem perawatan kesehatan India, Negara Inggris kembali kirimkan 1.000 ventilator.* /Pixabay.com/fernandozhiminaicela

PR PANGANDARAN - Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menjadi daerah dengan tingkat penularan kasus Covid-19 paling rendah se Jawa Barat.

 

Hal itu dibuktikan ber­dasarkan data angka paparan Covid-19 yang terjadi kepada perawat medis di Kabupaten Pangandaran.

Dalam hal ini Pangandaran termasuk daerah paling rendah dari 27 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat.

Baca Juga: Usai Seruan Boikot, Neno Warisman Tiba-tiba Kirim Salam Sayang ke Inul Daratista

Aa Sukmadi, pengurus dan anggota PPNI Kabupaten Pangandaran, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Pangandaran tercatat mengatakan sebanyak 535 orang yang bertugas menjadi pelayan medis.

Dari jumlah 535 orang anggota PPNI bertugas menjadi pelayan medis di pemerintah dan swasta termasuk menangani penanganan pasien Covid-19.

"Sejak terjadi pandemi Covid-19, dari 535 perawat yang tergabung di PPNI terpapar Covid-19 sebanyak 47 orang dan sudah selesai menjalani perawatan dan isolasi," kata Aa, Jumat (21/5/2021).

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 26 Mei 2021: Elsa Mengganti Kerangka Mayat di Makam Nindi?

Aa menambahkan, saat ini masih ada dua perawat medis yang menjalani isolasi mandiri dan keadaannya dalam keadaan baik.

Jika dipersentase, tingkat paparan yang terjadi kepada perawat medis di Kabupaten Pangandaran hanya 9 persen dari jumlah anggota PPNI.

"Perawat medis memiliki tingkat risiko tinggi terpapar Covid-19 karena memiliki tanggung jawab sebagai pelayan kesehatan. Banyak kisah duka yang dialami perawat petugas medis dalam penanganan pasien Covid-19 sejak pandemi," ujarnya.

Baca Juga: Kepala BKN Temukan 97 Ribu ASN Non Aktif Tetapi Masih Terima Gaji dan Dana Pensiun

Tidak hanya risiko yang harus ditanggung dan dialami secara pribadi, keluarga mereka juga ikut bagian dari risiko tersebut.

"Bisa dibayangkan kalau salah satu perawat petugas medis yang menangani pasien Covid-19 terpapar, mereka sekeluarga harus menjalankan isolasi," ucapnya.

Namun karena sudah menjadi tanggung jawab, para pe­rawat petugas medis khususnya yang menangani pasien Covid-19 bekerja dengan maksimal demi keselamatan nyawa yang lain.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Arya Saloka dan Putri Anne Diambang Perceraian, Neno Warisman Diminta Tinggalkan Indonesia

Pi­haknya secara organisasi juga terus memberikan semangat kepada mereka agar tegar dalam menjalankan tugas.

Artikel ini telah tayang seelumnya di Kabar Priangan dengan judul 'Penularan Covid-19 terhadap Perawat Medis di Pangandaran, Terendah di Jabar'.

"Atas instruksi DPP PPNI dan Pengurus DPD PPNI, kami memberikan dukungan terhadap perawat medis yang terpapar Covid-19 saat menjalankan tugas. Jika ada anggota kami yang terpapar dan menjalani isolasi kami jenguk dan diberikan asupan gizi agar ketahanan tubuh mereka tetap kuat," ujar Aa.

Baca Juga: Anjing Ini Diberikan Minuman Keras Oleh Pemiliknya, Pelecehan Hewan di Malyasia Makin Meresahkan

Ditambahkannya, banyak faktor yang menjadi penunjang rendahnya tingkat penularan Covid-19 kepada perawat medis yang bertugas menangani Covid-19 di Pangandaran.

Diantaranya keberhasilan pemerintah daerah dalam mengantisipasi datangnya warga dari zona merah.

Selain itu keterlibatan semua unsur dan elemen masyarakat dalam menyadarkan warga untuk mentaati protokol kesehatan diantaranya Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan serta Membatasi mobilisasi dan interaksi atau 5M.

Baca Juga: Menilai Poligami Uje yang Diungkit Umi Pipik dan Venna Melinda, Ramzi: Gue Take Down Sumber Permasalahannya

Pemerintah Kabupaten Pangandaran pun konsentrasi dan memasifkan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment.*** (Arif Farihan Kamil/Kabar Priangan).

Editor: Imas Solihah

Sumber: Kabar Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler