Aa menambahkan, saat ini masih ada dua perawat medis yang menjalani isolasi mandiri dan keadaannya dalam keadaan baik.
Jika dipersentase, tingkat paparan yang terjadi kepada perawat medis di Kabupaten Pangandaran hanya 9 persen dari jumlah anggota PPNI.
"Perawat medis memiliki tingkat risiko tinggi terpapar Covid-19 karena memiliki tanggung jawab sebagai pelayan kesehatan. Banyak kisah duka yang dialami perawat petugas medis dalam penanganan pasien Covid-19 sejak pandemi," ujarnya.
Baca Juga: Kepala BKN Temukan 97 Ribu ASN Non Aktif Tetapi Masih Terima Gaji dan Dana Pensiun
Tidak hanya risiko yang harus ditanggung dan dialami secara pribadi, keluarga mereka juga ikut bagian dari risiko tersebut.
"Bisa dibayangkan kalau salah satu perawat petugas medis yang menangani pasien Covid-19 terpapar, mereka sekeluarga harus menjalankan isolasi," ucapnya.
Namun karena sudah menjadi tanggung jawab, para perawat petugas medis khususnya yang menangani pasien Covid-19 bekerja dengan maksimal demi keselamatan nyawa yang lain.
Pihaknya secara organisasi juga terus memberikan semangat kepada mereka agar tegar dalam menjalankan tugas.
Artikel ini telah tayang seelumnya di Kabar Priangan dengan judul 'Penularan Covid-19 terhadap Perawat Medis di Pangandaran, Terendah di Jabar'.
Artikel Rekomendasi