PR PANGANDARAN – Calon Presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden telah berjanji jika dirinya menang menjadi Presiden, dia akan mengikutsertakan muslim dalam setiap aspek sosial dan politik dalam pemerintahannya nanti.
Selain itu, dia juga akan mencabut larangan bagi muslim untuk datang ke Amerika Serikat yang diterapkan oleh Donald Trump sebelumnya tepat pada hari pertama di Gedung Putih.
Tak hanya itu, Biden mengatakan dirinya sudah mempunyai strategi yang telah disusun sejak Maret untuk menangani Covid-19 yang semakin tak terkendali di Amerika Serikat.
Baca Juga: Gandeng Tiongkok dan Inggris, Vaksin Covid-19 'Merah Putih' Buatan Indonesia Siap Produksi 2022
Dia juga akan mengakhiri ketidakadilan yang terjadi di sana terkait kesehatan dan pendidikan yang membuat Amerika Serikat mengalami krisis.
Mengenai maraknya kejahatan dalam bentuk kebencian, dia akan mendorong seluruh anggota parlemen untuk membuat UU terkait kejahatan kebencian di Amerika Serikat.
Menurutnya Amerika Serikat memiliki masa depan yang cerah dan akan menjadi sia-sia jika negara tersebut harus hancur karena adanya kemarahan dan perpecahan.
Baca Juga: Desain Kang Emil untuk Masjid Banyumas dengan Tema Seribu Bulan Banjir Pujian: Ini Menarik Wisatawan
Dirinya juga akan memerintahkan Departemen Kehakiman Amerika Serikat untuk fokus melawan kejahatan rasis terkait agama.
“Muslim-Amerika adalah bagian Amerika Serikat, memberikan kontribusi budaya dan ekonomi yang tak ternilai bagi komunitas di seluruh negara. Tetapi mereka juga menghadapi tantangan dan ancaman nyata dalam masyarakat kita, termasuk kekerasan yang dipicu oleh rasial dan Islamofobia,” ujar Biden.
Sebelumnya Donald Trump memang memberlakukan larangan bagi negara-negara yang mayoritas muslim untuk datang ke Amerika dengan alasan mencegah terorisme asing masuk.
Baca Juga: Aktivis Thailand Geruduk Istana Sambil Salam Tiga Jari, Respon Jubir: Tidak Ada Menang Atau Kalah
Pada kampanye 2015, Trump telah menyerukan akan melakukan penutupan total bagi umat Islam yang datang ke Amerika Serikat setelah terjadi penembakan di San Bernardino, California yang salah satu penembaknya dari Pakistan.***
Artikel Rekomendasi