dr. Tirta Soroti Kebijakan Lockdown Akhir Pekan: Itu Membuat UMKM Semakin Hancur Lebur!

6 Februari 2021, 12:50 WIB
dr. Tirta turut jengkel dengan perlakuan Eiger kepada konsumennya./Instagram.com/@dr.tirta /

PR PANGANDARAN - Baru-baru ini lockdown akhir pekan menjadi salah satu sorotan masyarakat, tak terkecuali bagi dr. Tirta yang aktif mengedukasi selama pandemi Covid-19 ini.

Sebagaimana yang diketahui, dr. Tirta sendiri merupakah salah satu relawan Covid-19 yang paling gencar mengedukasi peraoalan pandemi, termasuk program lockdown akhir pekan.

Lockdown akhir pekan ini dimulai atas usulan anggota DPR yang membuat dr. Tirta buka suara di postingan instagram terbarunya.

Baca Juga: Air Kencing Unta Kembali Viral di Arab, Disajikan Cafe 'Islami' dan Memicu Kontroversi Dunia

Bagi dr. Tirta, lockdown akhir pekan tidak efektif. Ia pun menyoroti beberapa hal jika lockdown akhir pekan dilakukan, yakni membuat masyarakat panik di hari kamis.

Selajn itu, seharusnya lockdown akhir pekan ini diganti dengan edukasi basmi hoax di tingkat RT dan RW, banyak para pekerja yang aktif di akhir pekan ikut terdampak pula usulan ini, memiliki potensi misleading karena Covid-19 tidak mengenal hari.

Video unggahan yang dari tiktok tersebut memikiki ketengan "saya gak setuju lokdown (lockdown) akhir pekan".

Baca Juga: Madinah Bangun Museum Kehidupan Nabi dan Peradaban Islam, Gubernur: Menunjukan Toleransi dan Moderasi

"Halo kawan-kawan, baru-baru ini ada usulan salah satu anggota DPR untuk lockdown akhir pekan. Bagaimana tanggapan saya karena banyak orang yang bertanya, ujarnya.

Peraturan ini pun belum ditetapkan oleh pemerintah DKI Jakarta maupun oleh pemerintah pusat sehingga tidak usah panik.

"Pertama, pemprov DKI jakarta baik pemerintah pusat belun setuju dengan usul ini," ujarnya.

Baca Juga: Gagal Operasi Plastik, Hidung Aktris Ini Menghitam dan Alami Kematian Saraf Total

Dokter yang bernama lengkal Tirta Mandira Hudhi ini pun menguraikan bahwa jika lockdown akhir pekan dilalukan, masyarakat akan panik di hari kamis dan berkerubung di pasar.

"Karena lockdown yang diberlakukan di akhir pekan biasanya akan membuat panik masyarakat di hari kamis akan memburu barang-barang kebutuhan di pasar," ujarnya.

Ua menambahkan "Justru akan membuat kerumunan lagi. Kedua keramaian itu terjadi di hari biasa. Alih-alih lockdown akhir pekan, kita justru harus tingkatkan RT dan tingkat RW".

Baca Juga: Dikenal Periang, Jimin BTS Ternyata Tidak Bahagia dan Ditinggalkan Sendiri

Ia pun menyoroti bagaima kebijakan ini berpotensi membuat dampak besar pada Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) karena mereka aktif di hari-hari tersebut betbeda dengan orang kantoran dan industri yang libur di hari-hari tersebut.

"Itu membuat lockdown akhir pekan salah sasaran. Itu membuat UMKM semakin hancur lebur bosku, dan covid juga beredarnya gak dua hari, terus tujuh hari 24 jam. Gitu aja," ujarnya

Dalam postingan itu juga, ia pun melampirkan hasil tangkap layar yang memberitakan bahwa pemerintah memutuskan PPKM Skala Mikro dan dimukai dari 9 Februari yang akan datang.

Baca Juga: Dikenal Periang, Jimin BTS Ternyata Tidak Bahagia dan Ditinggalkan Sendiri

Di slide ketiga, terdapat berita mengenai usulannya tentang pencegahan Covid di Sidoarjo.

Salah satu program PPKM skala mikro ini adalah seriap desa diharapkan memiliki posko tanggap Covid-19 di desa yang mendampingi puskesmas dan berperan sebagai tim pelacak untuk melakukan penelusuran penyebaran Covid-19.

Seperti yang sebelumnya sudahbdiketahui, dr. tirta merupakan salh satu orang yang mengusulkan hal ini yang juga disampaikan langsung oleh dokter influencer ini dalam postingan ini.

Baca Juga: Reza Rahadian Ternyata Pernah jadi Tukang Potong Rumput demi Sang Ibu: Dibayar Rp20 Ribu Setiap Hari

Kita tegaskan dari tingkat RT dan RW, meluruskan isu-isu hoax soal covid. Mengaktifkan soal puskesmas, mengaktifkan soal posyandu, semua dibantu. Kasih relawan di sana," ujarnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Instagram dr Tirta

Tags

Terkini

Terpopuler