PR PANGANDARAN - Pada 2 Februari, diadakan upacara pembukaan Pameran Internasional dan Museum kehidupan Nabi dan Peradaban Islam di Madinah.
Pangeran Faisal bin Salman, gubernur Madinah di mana museum itu berada dan ketua Otoritas Pengembangan Wilayah Madinah, memuji misi dan tujuan pameran dan museum tersebut, yang tidak hanya mencapai salah satu tujuan Visi Saudi 2030 dengan meningkatkan budaya Kerajaan yakni tempat wisata, tetapi juga menggunakan teknologi mutakhir.
Pameran Internasional dan Museum Kehidupan Nabi dan Peradaban Islam diluncurkan di bawah pengawasan Liga Dunia Muslim (MWL) dan merupakan yang pertama dari serangkaian museum Islam yang dijadwalkan akan dibangun di seluruh dunia di bawah payung organisasi tersebut.
Terletak di sebelah Masjid Nabawi di Madinah, museum ini buka 24 jam sehari, dan didedikasikan untuk sejarah dunia Islam dan kehidupan Nabi Muhammad (saw).
"Warisan sejarah untuk menyebarkan pendekatan kenabian yang benar ... ke seluruh belahan dunia untuk menunjukkan toleransi dan moderasi Islam," kata Pangeran Faisal yang dilansir dari Arab News.
Dalam pernyataannya, MWL menekankan bahwa hal itu bertujuan untuk menanamkan semangat cinta dan kebaikan dan makna belas kasihan, kemanusiaan, moderasi, toleransi dan hidup berdampingan, serta untuk menyebarkan pesan Islam di antara orang-orang yang menggunakan state-of-the-the -art.
Baca Juga: Bukan Jadi Aktor, Ternyata Cita-Cita Reza Rahadian Menjadi Pilot Pupus karena Hal Ini
Pameran ini menampilkan lusinan lukisan dan pajangan interaktif. Saat ini, ada tujuh bahasa yang tersedia untuk pengunjung yaitu Arab, Inggris, Spanyol, Urdu, Prancis, Turki, dan Indonesia. Ini juga termasuk teater 4DX, yang memutar serangkaian film tentang kehidupan Nabi.
Artikel Rekomendasi