Bandingkan Kerumunan Jokowi dan HRS, dr. Tirta: Bilang Aja Lu Gak Suka Presiden!

27 Februari 2021, 19:32 WIB
Bandingkan Kerumunan Jokowi dan HRS, dr. Tirta: Bilang Aja Lu Gak Suka Presiden! //Instagram.com/@dr.Tirta

PR PANGANDARAN – Kerumunan penyambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kerja ke Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) dibandingkan dengan kerumunan Habib Rizieq Shihab (HRS).

Sebagian beranggapan bahwa Presiden Jokowi juga seharusnya dihukum seperti HRS karena telah menyebabkan kerumunan yang berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.

Namun, dr. Tirta menjelaskan jika kasus kerumunan antara Presiden Jokowi dan HRS adalah dua hal yang berbeda.

Baca Juga: Alami Menopause Dini di Usia 15 Tahun, Remaja Perempuan Ini Sebut Efek Samping Kemoterapi Kanker Langka

“Kalo lu benci “rezim” ga usah bawa2 celah protokol. Banding2 in kasus HRS dengan presiden. Bilang aja lu ga suka presiden. Pake acara ngeles sana sini. Bawa2 protokol. Riding the wave mulu ah,” kata dr. Tirta dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com pada sabtu, 27 Februari 2021.

Menurut dr. Tirta yang salah adalah protokolernya bukan Presiden Jokowi, apalagi sampai menyamakan dengan kasus HRS itu sama sekali tak tepat.

“Yg salah protokolernya yg disalahin presidennya. Gimane sih. Nyama2 in kasus pula. Tenang. Gue ga limit komen,” tutur dr. Tirta.

Baca Juga: Saat SMA Banyak yang Naksir, Najwa Shihab: karena Gue Pertukaran Pelajar ke Amerika, Jadi...

Pada unggahannya itu, dr. Tirta juga turut membagikan gambar tangkapan layar dari unggahan Denny Siregar yang mengatakan HRS di penjara bukan karena kerumunan penyambutan atas kepulangannya tapi karena menyelenggarakan pernikahan putrinya.

“Rizieq itu dipenjara karena mengundang kerumunan waktu nikah anaknya dan bohong dia ga kena covid,” tulis Denny Siregar pada unggahannya.

“Bukan karena penjemputan di bandara yang mereka bilang aksi spontan. Lu mau samakan penyambutan @jokowi di NTT sama dengan Rizieq? Samanya dari mana?” sambungnya.

Baca Juga: Tersandung Isu Selingkuh, Nissa Sabyan dan Hanin Dhiya Rilis Video Musik ‘Jangan Sampai Pasrah'

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, buka suara atas insiden kerumunan tersebut.

“Benar itu video di Maumere, setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete,” ungkap Bey Machmudin.

Pada saat itu, mobil yang membawa Presiden sempat berhenti dan Jokowi membuka “rooftop” mobil untuk melambaikan tangan.

Baca Juga: Album Baru Justin Bieber Rilis 19 Maret 2020, Ini Makna di Balik 'Justice' untuk Kesembuhan Planet

"Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker,” jelas Bey Machmudin.

"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," lanjutnya.

"Itu spontanitas Presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat, 'suvenirnya' itu buku, kaos, dan masker. Intinya Presiden tetap mengingatkan warga tetap menaati protokol kesehatan,” pungkas Bey Machmudin.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Sabtu 27 Februari 2021: Terjadi Penurunan hingga 2000 Kasus

Melihat unggahan tersebut, banyak netizen yang mengatakan jika dr. Tirta berada di pihak Jokowi selama ini dan akan mendapat imbalan karena sudah membela Presiden RI itu.

“@dr.tirta gajian lagi ini,” ucap akun @rullyabdulhaq.

“bismillah komisaris bumn,” kata akun @rqmzy.

Baca Juga: Kadernya Dilantik Jadi Kepala Daerah, Ini Kata Plt Ketua Golkar Jabar

“wah gw kira lu netral dok, ternyata berafiliasi sama salah satunya,” ujar akun @initiald37.

“Dok kemarin tukang nasi goreng di gang gw dibubarin karna antri 7 orang padahal kan mereka gak ngundang si pembeli dateng sendiri wkwkkwkww,” ucap akun @anam_muhamad22.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Antara News Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler