PR PANGANDARAN - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia tengah berlangsung, dalam menyukseskannya pemerintah menjalin kerjasama dengan sejumlah negara salah satunya dengan Rusia.
Kerjasama kesehatan antara pemerintah Indonesia dengan Rusia kini tengah melakukan finalisasi nota kesepahaman (MoU) untuk memproduksi vaksin Covid-19.
Sebelumnya, kedua negara telah kerjasama dalam mengatasi penyebaran Covid-19 di awal pandemi tahun kemarin, seperti pengiriman obat anti virus serta peralatan media dari Rusia.
Baca Juga: Israel Laporkan Vaksin Pfizer Mulai Kurang Efektif, Hanya Lindungi 64 Persen, Ini Penjelasannya
Dilansir dari Antara News, pada Selasa, 6 Juli 2021, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengatakan bahwa kerjasama ini jangka menengah dan panjang, di samping jangka pendek dalam pengadaan vaksin Covid-19.
Menlu Retno mengatakan bahwa kerjasama kesehatan tersebut telah sesuai dengan panduan yang berlaku dari kedua negara.
“Semua kerja sama akan mengikuti panduan dari otoritas kesehatan kedua negara serta Organisasi Kesehatan Dunia,” kata Menlu Retno dalam pernyataan pers secara virtual, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara News, pada Selasa, 6 Juli 2021.
Ia menyebutkan bahwa pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah mengunjungi fasilitas produksi vaksin Sputnik V di Rusia.
Menlu Retno juga mengatakan bahwa kerjasama ini sebelumnya sudah ada percakapan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Presiden Joko Widodo dan Presiden (Rusia) Vladimir Putin melakukan percakapan telepon pada Maret 2020 terkait kerja sama penanganan pandemi,” kata Retno.
Baca Juga: 'Lebih Menular dari Varian Delta', Inggris Dihadang Covid-19 Varian Lambda, Ini Penjelasan Ilmuwan
Menurut Menlu Rusia Segrey Lavrov dalam hal ini ia menegaskan bahwa kesiapan Rusia untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia bukan pengadaan vaksin saja. Namun, membahas lokalisasi untuk memproduksi vaksin di Indonesia.
“Pada dasarnya Rusia maupun Indonesia yakin bahwa vaksin harus dapat diakses oleh seluruh komunitas internasional,” kata Sergey.***