Israel Laporkan Vaksin Pfizer Mulai Kurang Efektif, Hanya Lindungi 64 Persen, Ini Penjelasannya

- 6 Juli 2021, 14:00 WIB
Israel baru-baru ini melaporkan vaksin Covid-19 Pfizer mulai kurang efektif, karena disebut hanya melindungi 64 persen dari gejala buruk.
Israel baru-baru ini melaporkan vaksin Covid-19 Pfizer mulai kurang efektif, karena disebut hanya melindungi 64 persen dari gejala buruk. /Pixabay/torstensimon

PR PANGANDARAN - Vaksin Covid-19 dari Pfizer kini dinilai kurang efektif dalam mencegah orang terinfeksi Covid-19 di Israel dalam beberapa pekan terakhir, tetapi vaksin Covid-19 itu terus memberikan perlindungan yang kuat terhadap Covid-19 yang parah, menurut data pemerintah.

Disebut kurang efektif, ini karena vaksin Covid-19 Pfizer hanya mampu melindungi 64% orang dari gejala buruk pada 6 Juni- awal Juli, yang mana ini berarti turun dari efikasi 94% sebelumnya.

Kemudian menurut Kementerian Kesehatan Israel, vaksin Covid-19 Pfizer menjadi kurang efektif dan alami penurunan efikasi setelah diamati ketika varian delta menyebar di Israel, yang mana juga bertepatan dengan pencabutan pembatasan Covid-19 pada awal Juni.

Baca Juga: Ditanya Desta Soal Asmara dan Sosok Dilan, Iqbaal: Ga Semua Perempuan Suka...

Terlepas dari indikasi peningkatan infeksi, data juga menunjukkan bahwa suntikan itu melindungi orang dari penyakit parah.

Efektivitasnya dalam mencegah rawat inap turun menjadi 93%, menurut Kementerian Kesehatan, dibandingkan dengan setidaknya 97% dalam studi pemerintah sebelumnya.

Sebagi informasi, varian Delta diketahui yang pertama kali muncul di India, menyebar ke seluruh dunia saat pemerintah berlomba untuk memberi suntikan vaksin Covid-19 ke manusia.

Sontak saja, mutasi Covid-19 varian Delta telah memaksa beberapa negara untuk menunda atau memikirkan kembali rencana untuk melonggarkan pembatasan pada bisnis, aktivitas, dan perjalanan.

Baca Juga: 'Lebih Menular dari Varian Delta', Inggris Dihadang Covid-19 Varian Lambda, Ini Penjelasan Ilmuwan

Namun begitu, juru bicara Pfizer Dervila Keane menolak mengomentari data dari Israel.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x