Tembus Jurnal Internasional, PT Freeport Indonesia Temukan Satu Spesies Tumbuhan Baru di Papua

7 Juni 2020, 13:30 WIB
Pratita Puradyatmika, General Superintendent of Highland Reclamation and Monitoring PT Freeport Indonesia //*Antara

PR PANGANDARAN - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengumukan temuan satu spesies tumbuhan baru di areal kerja Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Bahkan, temuan spesies baru ini telah dipublikasikan secara resmi dalam jurnal internasional Phtotaxa442: 52-60 pada 11 Mei 2020.

Diplycosia puradyatmika Mustaqim, Utteridge & Heatubun sp. nov. adalah nama dari spesies tumbuhan baru tersebut.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Soal Bumi, Ternyata Terbentuk Hasil Tabrakan Dashyat Tata Surya dengan Galaksi

Dalam proses eksplorasi dan publikasinya PT Freeport bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor, Universitas Papua, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Papua Barat, serta Royal Botanic Gardens Kew (Inggris).

Temuan ini menjadi penemuan tanaman ke-29 PTFI dalam 23 tahun terakhir dan sukses menambah khazanah keanekaragaman hayati Indonesia yang dikenal sebagai negara megabiodiversitas.

Secara fisik, Diplycosia puradyatmikai merupakan sebuah tanaman yang tumbuh dalam rumpun semak setinggi kurang lebih 1,5 meter dengan ranting kuat berwarna coklat.

Baca Juga: Lockdown Jadi Ajang Istri Bongkar Kedok Suami, 7000 Pasangan di Arab Saudi Putuskan Untuk Bercerai

Tangkai daunnya berwarna kemerahan, sementara daunnya berwarna hijau, berbentuk bulat, dan dipenuhi bulu halus.

Spesies ini dapat tumbuh di habitat berketinggian 2.700–2.800 meter di atas permukaan laut.

Pratita Puradyatmika, General Superintendent of Highland Reclamation and Monitoring PT Freeport Indonesia selaku pendukung utama tim eksplorasi keanekaragaman hayati.

Baca Juga: Ayah Rozak Nangis Pensiun dari PNS, Ayu Ting Ting Telah Lama Siapkan Profesi Ini Untuk Sang Ayah

Bahkan, nama belakangnya digunakan sebagai nama jenis baru tumbuhan ini.

Eksplorasi untuk meneliti keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna, merupakan salah satu upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan PTFI di seluruh area kerjanya, kata Pratita.

"Dalam praktiknya, agar proses eksplorasi dapat dilakukan dengan lebih maksimal, kami selalu melibatkan sejumlah pihak, mulai dari institusi pendidikan, penelitian dan pengembangan hingga lembaga konservasi keanekaragaman hayati,” tambahnya.

Baca Juga: Maia Estianty Akhirnya Ungkap Sosok Misterius yang Paling Berjasa saat Tragedi Dul di Tol Jagorawi

Penggunaan nama belakang Pratita Puradyatmika sebagai nama spesies baru sendiri merupakan bentuk penghargaan tim peneliti terhadap kontribusi Pratita.

Sejak program penelitian dan publikasi keanekaragaman hayati dilakukan oleh PTFI, Pratita banyak terlibat dalam ekspedisi dan publikasi berkelas dunia.

Selain Pratita, proses eksplorasi dan publikasi Diplycosia puradyatmikai ini juga tidak terlepas dari peran Wendy Ahmad Mustaqim dari Institut Pertanian Bogor.

Baca Juga: Malu Atas Respon Mark Terhadap Cuitan Trump yang Picu Kemarahan Nasional, Karyawan Facebook Resign

Penelitian dan penetapan Diplycosia puradyatmikai sebagai spesies baru memakan waktu 35 tahun sejak spesimen pertama dikoleksi pada tahun 1985.***

 
Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler