PR PANGANDARAN – Kasus penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber ketika mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, masih berlanjut. Pelaku diketahui masih dalam penyelidikan polisi.
Menurut informasi, pemeriksaan pada pelaku penusukan kepada imam besar itu masih belum menemukan kepastian yang sesungguhnya.
Hal itu di karenakan ada beberapa keterangan terkait motif penusukan yang disampaikan ke polisi.
Baca Juga: Bantuan Pemerintah Kala Pandemi, Subsidi Upah Sasar 15,7 Juta Pekerja, Kamu Sudah Dapat yang Mana?
Dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Instagram @manaberita, Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya menjelaskan, ada beberapa keterangan terkait motif penusukan yang disampaikan pelaku ke polisi.
"Motifnya masih berubah-ubah," kata sumber tersebut.⠀
Kombes Budi pun menyebut jika pengakuan yang sering diucapkan pelaku yakni dia spontan melakukan aksi penusukan ke Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: Frank Lampard Tertawakan 'Nyinyir' Jurgen Klopp soal Chelsea Borong Pemain Mahal: Saya Marah? Lucu
Senada dengan Kombes Budi, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana mengatakan pelaku mengaku kerap berhalusinasi dijumpai oleh Syekh Ali Jaber.
"Kalau dari hasil pemeriksaan dia spontan, dia tidak tahu kalau ada kedatangan Syekh Ali Jaber karena dekat dari rumah.
"Dari pengakuannya dia setahun yang lalu dia halusinasi pernah didatangi Syekh ini," kata Kompol Rezky.
Baca Juga: Begini Nasib Driver Ojol saat PSBB Total Jakarta Berlaku, Singgung Kolaborasi Penumpang-Pengemudi
Kompol Rezky mengatakan, pelaku sering mengikuti aktivitas Syekh Ali Jaber melalui YouTube.
Ketika Syekh Ali Jaber singgah di masjid dekat rumah pelaku, pelaku malah mengambil pisau dan menikam Syekh Ali Jaber.
"Dia sering mengikuti di Youtube, TV Ali Jaber ini. Begitu mendengar dari masjid ada Ali Jaber, nah nggak lama dari situ dia ke dapur ambil pisau menuju ke tempat itu. Jadi secara spontan pada saat itu," tutur Rezky.
Meski begitu, Rezky menegaskan pihaknya masih mendalami motif dari pelaku penusukan itu. Proses pemeriksaan pun masih dilakukan oleh pihak kepolisian.***