Ternyata Gatot 'Cium' Gelagat Kebangkitan PKI Sejak 2008 Lalu: Saya Pernah Sumpah di Atas Alquran!

23 September 2020, 18:45 WIB
Mantan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo /

PR PANGANDARAN – Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo, mencium adanya gelagat kebangkitan dari gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) sejak tahun 2008 lalu.

Menurut Gatot, tanda-tanda ini tercium dengan dihapuskannya sejarah tentang G30S/PKI di seluruh sekolah dan di semua strata tingkatan pendidikan.

“Saya mengamati tentang kemungkinan-kemungkinan bangkitnya gerakan PKI gaya baru ini diawali sejak tahun 2008,” ungkap Gatot dalam video saluran akun YouTube Hersubeno Poin, Senin 21 September 2020 yang dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.

Baca Juga: JPU Bongkar 23 Fakta Pertemuan Jaksa Pinangka dan Anita Kolopaking dengan Djoko Tjandra di Malaysia!

Menurutnya, Gatot khawatir dengan dihapuskannya materi sejarah tentang PKI, bisa membuat generasi muda tidak tahu lagi dengan sejarah keberadaan PKI di Indonesia dan hal itu sangat berbahaya karena dapat membuat generasi muda tidak percaya tentang adanya PKI.

Gatot juga mengatakan, bahwa setelah mendapatkan sejumlah data dan informasi terkait bangkitnya PKI gaya baru tersebut, pada saat ia masih menjadi TNI langsung memilih membungkusnya dengan proxy war.

Dengan data dan informasi yang telah dikumpulkan oleh Gatot, pada 10 Maret 2014 untuk kali pertama Gatot memberikan kuliah umum tentang proxy war di Universitas Indonesia.

Baca Juga: RI Masuk Jurang Resesi, Rupiah Babak Belur Secara Instan Usai Ungguli AS, Australia hingga Eropa

“Tanggal 10 Maret 2014, saya masih menjabat Pangkostrad TNI dan saya beranikan untuk memberikan kuliah umum tentang proxy war di Universitas Indonesia. Ini terus saya lakukan dan saat saya jadi panglima TNI, sudah 59 universitas saya berikan kuliah umum yang fokus pada proxy war,” ucap Gatot.

Bahkan, menurut Gatot, saat ia masih menjadi Panglima TNI, ia memerintahkan untuk melakukan pemutaran kembali film G30S/PKI untuk disaksikan bersama-sama dengan masyarakat, tujuannya untuk mengingatkan kembali bahwa gerakan PKI itu nyata pernah ada di Indonesia.

Keputusan tersebut menurut Gatot, mendapat tentangan dari salah seorang sahabat Gatot dari PDI Perjuangan, untuk menghentikan perintah tersebut. Karena, kalau tidak, Gatot pasti akan dicopot dari jabatan.

Baca Juga: Tampil dengan Kerudung Pink, Jaksa Pinangki Didakwa '53 Halaman' dalam Sidang Perdananya

“Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai PDI Perjuangan menyampaikan, 'Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak, Pak Gatot pasti diganti'. Dan memang benar-benar saya diganti,” kata Gatot.

Kemudian, Gatot menjelaskan, bahwa saat ini kebangkitan PKI semakin tampak nyata. Dilihat dari munculnya RUU HIP dan sejumlah kasus lainnya.

Menurut Gatot, hal tersebut mengindikasikan bahwa memang ada pihak yang ingin ideologi Pancasila diganti. Dan apabila ideologi Pancasila diganti, berarti ada keinginan pula untuk mengganti negara ini.

Baca Juga: Diundang Usai Jual Celana Dalam Rp 50 Juta, Penampilan Dinar Candy Bikin Deddy Corbuzier Gagal Fokus

Hal itulah yang mendasari Gatot untuk bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

“Hal inilah yang membuat saya bergabung dengan kawan-kawan seperjuangan. Saya pada 1982 pernah bersumpah di atas Alquran, Demi Allah saya bersumpah akan setia pada negara dan UUD 45,” ujar Gatot.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler