PA 212 Bakal Himpun Ribuan Massa Geruduk Istana Hari Ini, Anies Kerahkan Penjagaan Ekstra

13 Oktober 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi massa aksi dari FPI, GNPF Ulama, dan PA 212. /Galamedia

PR PANGANDARAN – Beberapa faslitas publik di Jakarta mengalami kerusakan akibat aksi besar-besaran tolak omnibus law UU Ciptaker beberapa waktu lalu.

Bukan tanpa alasan, para demonstran nekat membakar fasilitas umum yang digunakan warga Jakarta karena kesal dan berharap suara rakyat didengar pemerintah.

Melalui Tim Humas Pemprov DKI Jakarta pada Minggu, 11 Oktober 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa beberapa fasilitas umum seperti Trans Jakarta yang dibakar oleh demonstran baru pertama kali terjadi.

Baca Juga: Lubang Ozon Capai Ukuran Terbesar, Kondisi Bumi Kini Mengkhawatirkan

Diketahui sebelumnya, Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI yang terdiri dari Persatuan Alumni (PA) 212, Front Pembela Islam (FPI), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, kabarnya akan melakukan unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja pada Selasa, 13 Oktober 2020 besok.

Untuk itu, Pemkot DKI Jakarta akan memberikan pengamanan ekstra dibeberapa halte Trans Jakarta yang sering digunakan warga untuk menghindari kericuhan dan kerusakan.

"Dengan Kodam Jaya, dengan Kepolisian dan jajaran Pemprov DKI, kita akan siapkan penjagaan ekstra untuk fasilitas-fasilitas umum yang ada di sekitar sini. Memang ini (perusakan dan pembakaran halte Trans Jakarta) baru pertama kali terjadi," ujarnya.

Baca Juga: PA 212, GNPF dan Ormas Lain Siap Geruduk Istana Presiden Tolak UU Ciptaker: Insya Allah Ribuan Massa

Untuk pertama kalinya aksi unjuk rasa para demonstran menyebabkan beberapa fasilitas publik dibakar hingga rusak, dan harus diperbaiki dan dijaga ketat.

"Demo di Jakarta sudah terjadi berkali-kali. Dalam beberapa tahun ini (demonstrasi) juga terjadi, tapi belum pernah kita mengalami sebuah demonstrasi dimana ada pelaku-pelaku yang sampai membakar fasilitas umum di sepanjang Thamrin dan Sudirman. Jadi insya Allah pada waktu yang akan datang, ada penjagaan lagi," ungkapnya.

Akibat kerusakan tersebut, kabarnya ada 11 halte Trans Jakarta yang rusak saat demo berlangsung. Bahkan untuk biaya penanganan kerusakan tersebut, Anies menegaskan butuh biaya mencapai Rp25 miliar.

Baca Juga: Belanda Wariskan Utang Ribuan Triliun dan Rusak Ekonomi RI, Sri Mulyani: Masa Sulit Sejak Merdeka

Menurutnya, walaupun ada beberapa halte yang sudah bisa digunakan kembali, masih ada 50 persen halte lain yang rusak dan harus dibangun ulang, kurang lebih butuh waktu 5 peka  untuk pembangunannya.

“Jadi dikerahkan seluruh tenaga sejak hari Jumat pagi, Sabtu, Minggu untuk memastikan bahwa tidak lagi terlihat seperti habis terbakar,” katanya.

“Ini semuanya warnanya dicat dan besok pagi akan bisa berfungsi, sehingga masyarakat bisa menggunakan seperti biasa,” lanjut Anies. ***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler