Pada masa pemerintahan Trump di Amerika Serikat, permainan globalis farmasi ini ditebas.
“Nah, di masanya Trump ditebas semua, masanya Trump. Nah farmasi ini ingin bermain kan karena farmasi itu kan bukan sekadar vaksin tapi mulai dari vitamin mulai dari untuk imunitas dan lain sebagainya jadi kita bisa membuktikan pada saat dunia menyatakan ini pandemic kan vaksinnya belum ada, semua orang dikasih apa? vitamin dan lain sebagainya,” ujarnya menguraikan.
Baca Juga: 5 Drama Korea dengan Ending Bikin Penasaran Penonton, Salah Satunya Signal
Sebab, dunia belum pernah kekurangan vitamin terutama di masa pandemi ini.
“Pernah nggak kita kekurangan vitamin C, vitamin D, dan seluruh multivitamin? Ndak ada. Karena semuanya sudah ready. Ini saya bilang, iya memang ada 100 industri yang diuntungkan selama masa pandemik dan mereka ready sebelum itu,” ujarnya menambahkan.
Oleh sebab itu, karena ada pihak tertentu yang diuntungkan, Mardigu mengungkapkan bahwa itulah yang dinamakan konspirasi.
“Itu yang saya bilang ini konspirasi gitu karena konspirasi itu di dunia intelijen selalu bilang siapa who's benefited? Siapa yang diuntungkan dia main,” ujarnya melanjutkan.
Mendengar penjelasan Mardigu, Karni Ilyas pun menanggapi.
“Kalau begitu lebih kayak negara Amerika dan negara-negara barat dong yang bermain?
Baca Juga: Ada Dugaan Gibran Terlibat Korupsi Bansos, KPK Siap Bergerak Cari Kebenaran
Artikel Rekomendasi