Sambut 1,8 juta Vaksin Covid-19, Menkes Jelaskan Tahapan Vaksinasi

- 31 Desember 2020, 21:30 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan segera distribusikan vaksin Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan segera distribusikan vaksin Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia. /Sekretariat Kabinet RI/
PR PANGANDARAN - Sebanyak 1,8 juta vaksin Covid-19 di Indonesia pada Kamis, 31 Desember 2020. Kedatangan ini merupakan bach kedua setelah kedatangan pertama pada 6 Desember 2020.
 
Kedatangan vaksin jenis Sinovac ini disambut oleh Menteri Luar Negeri, Retno LP Masuardi dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi di Bandar Udara, Tangerang, Banten sore tadi.
 
“Hari ini kita menyaksikan bersama datangnya batch kedua dari vaksin Sinovac ke Indonesia,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi dalampidatonya.
 
 
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Setkab, Sinovac sendiri merupakan perusahaan asal Tiongkok yang menjadi satu dari empat produsen yang bergerak ke tahap akhir dalam perlombaan pengembangan vaksin Covid-19.  Mereka telah membuat kerja sama dengan Bio Farma untuk memproduksi vaksin tersebut.
 
Demi memenuhi kebutuhan vaksin tanah Air yang diperkirakan mencapai 426 juta dosis vaksin, kedatangan vaksin selanjutnya adalah 15 juta vaksin Sinovac dalam wakti dekat. Vaksin tersebut didatangkan untuk dimanufaktur oleh Bio Farma.
 
Budi menyampaikan program vaksinasi adalah salah satu strategi utama untuk menyelesaikan masalah pandemi Covid-19 dan dibutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk dapat menyelesaikan program ini. Untuk itu, ia berharap dukungan serta partisipasi dari seluruh rakyat Indonesia.
 
 
Budi pun mengungkapkan, dengan kedatangan ini pemerintah berencana untuk segera mendistribusikan vaksin Covid-19 ke 34 provinsi di Indonesia sebagai tahap awal program vaksinasi gratis bagi rakyat Indonesia.
 
Tahap pertama ini diperuntukkan untuk tenaga kesehatan sejumlah 1,3 juta jiwa yang tersebar di 34 provinsi di Tanah Air. Selanjutnya, vaksinasi akan ditargetkan kepada 7,4 juta petugas publik.
 
Pada tahap selanjutnya,  vasinasi diperuntukkan  masyarakat lansia di atas 60 tahun dengan target 21,5 juta jiwa.
 
 
Vaksin untuk lansia ini diberikan setelah adanya jaminan keamanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
 
Tahap selanjutnya adalah vaksinasi pada masyarakat rentan di daerah dengan risiko penularan tinggi, dengan target 63,9 juta jiwa. 
Kemudian, 77,4 juta jiwa masyarakat lain dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x