Jika Vaksinasi Covid-19 Terwujud, 180 Juta Warga Indonesia akan Memiliki Herd Immunity

- 2 Januari 2021, 20:24 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyambut tahun baru 2021 dengan mengingatkan 3M dan mengajak masyarakat mendukung vaksinasi Covid-19.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyambut tahun baru 2021 dengan mengingatkan 3M dan mengajak masyarakat mendukung vaksinasi Covid-19. /Instagram.com/@kyai_marufamin/
PR PANGANDARAN - Awal tahun baru 2021 ini Indonesia tengah melancarkan program vaksinasi masyarakat sebagai upaya untuk terhindar dari virus SARS CoV 2.
 
Dengan adanya vaksinasi ini, sebanyak 180 juta penduduk Indonesia nantinya akan memiliki herd immunity atau kekebalan komunal yang menyebabkan tidak dapat tertular.
 
Jika herd immunity terwujud, kedepanya warga negara Indonesia bisa kembali produktif bekerja, ekonomi kembali pulih, rakyat sejahtera, dan semua bahagia.
 
 
Pemerintah Indonesia saat ini telah mendapatkan sejumlah komitmen pengadaan vaksin dari berbagai produsen di berbagai negara dunia. 
 
Salah satunya adalah vaksin Sinovac yang didapat dari produsen asal China. Didapat dalam bentuk bahan baku belum jadi kemudian akan dikembangkan oleh Biofarma, Astrazeneca, Sinopharm, Pfizer-Biontech, Moderna dan Novavax.
 
Seperti diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, bahwa target pertama penerima vaksin adalah petugas keamanan yang berdiri di garda terdepan dimasa pandemi ini.
 
 
Sebanyak 1,3 vaksin akan diberikan kepada petugas kesehatan, tahap selanjutnya sebanyak 17,4 juta petugas pelayanan umum akan diberikan vaksin. Kemudian sebanyak 21,5 juta penduduk warga negara Indonesia akan diberikan vaksin juga.
 
Tahapan selanjutnya, yaitu pada periode April 2021 hingga April 2022, vaksinasi akan terus dilanjutkan untuk 63,9 juta penduduk yang rentan terinfeksi dan 77,4 juta masyarakat lainnya. 
 
Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin, menyampaikan bahwa masyarakat penting untuk menerapkan perilaku hidup sehat agar terhindar dari COVID-19 dan berbagai penyakit lainnya.
 
 
Ma’ruf berharap kedepanya masyarakat bisa berprilaku hidup bersih dan sehat, terlepas dari masa pandemi sekarang.
 
"Perilaku hidup bersih dan sehat ini diterapkan bukan saja untuk sementara waktu sampai pemberian vaksinasi, namun diharapkan dapat menjadi budaya dan gaya hidup baru masyarakat Indonesia seterusnya,” kata Ma’ruf.
 
Menurutnya untuk mengakhiri Covid-19 ini, kita perlu berupaya melakukan perubahan dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus, dan tidak hanya mengandalkan vaksin.
 
 
Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) dr Moh Adib Khumaidi, Sp.OT mengatakan budaya hidup sehat dan memperkuat sistem imun tubuh menjadi panglima utama dalam mencegah infeksi virus di masa pandemi saat ini.
 
"Kesadaran akan budaya hidup sehat ini yang harus ada," kata Adib.
Menurut Adib, setiap orang harus mempunyai strategi untuk menjaga kesehatannya di masa adaptasi kebiasaan baru, termasuk dengan menjaga daya tahan tubuh dan melakukan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
 
Bagaimana pun, masyarakat paling tidak mengamankan dirinya, orang dekatnya, keluarganya, dan rekan-rekannya. 
 
 
Dengan cara menggunakan masker, menjaga jarak dengan orang lain serta menghindari kerumunan, dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
 
Selain itu, masyarakat pun dianjurkan untuk dan tidak menyentuh wajah jika tangan tidak dalam kondisi bersih, beristirahat yang cukup, tidak merokok, makan makanan bergizi, serta mengonsumsi suplemen tambahan atau vitamin bila perlu.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah