"Woy bos, kamu tau gak, kamu tuh komen kaya gini google, belajar, atau gimana? Saya ini penyintas TBC. TBC itu ada antibodinya bos, kok kamu ngawur," ucap dr. Tirta.
Lebih lanjut dr. Tirta menjelaskan kenapa TBC dan Covid-19 tidak dibandingkan.
“Kenapa TBC dan Covid gak bisa dibandingkan, TBC ini prosesnya panjang, 6 bulan baru ngerusak paru, Covid ini 7-14 hari. Emang 80% gejalanya ringan, tapi 20% mematikan,” tegasnya.
Baca Juga: Pilih Diam Usai Dilaporkan, Raffi Ahmad: Males Gue, Sebenernya Bisa Aja Kita Laporin Balik
Awalnya dr. Tirta santai menanggapi pertanyaan itu, tapi akhir kalimat pertanyaannya membuat dr. Tirta ngegas.
“Niat tanya tapi endingnya nggiring opini gini. Padahal saya jelas salah satu duta stop tbc lho. Masih aja ada orang gini,” ungkap dr. Tirta.
Melihat pandangan netizen seperti itu, dr. Tirta sadar kenapa pandemi tidak selesai.
“Saya baru sadar, kenapa pandemi Indonesia ga kelar2, karena sebagian anak muda kita ga melek literasi” ujarnya.
dr. Tirta menegaskan, ia akan keliling ke fasilitas kesehatan untuk meluruskan hoax secara langsung.
Editor: Ayunda Lintang Pratiwi
Sumber: Instagram @bpptkg
Artikel Rekomendasi