Terdampak La Nina, BMKG Prediksi Musim Hujan Tahun 2021 akan Lebih Panjang

- 22 Mei 2021, 13:44 WIB
Ilustrasi musim hujan lebih panjang akibat La Ni Na.
Ilustrasi musim hujan lebih panjang akibat La Ni Na. /Muh. Salahudin Alayubi/Denpasar Update

PR PANGANDARAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memprediksi musim hujan tahun 2021 akan lebih panjang akibat terdampak fenomena La Nina.

"Cuaca hujan memang agak lebih panjang tahun ini. Udara lapisan atmosfer di atas (udara) ini masih lembab uap airnya," ungkap Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, Fatuhri Syabani, kepada wartawan, di Bogor.

Lebih lanjut Fatuhri menjelaskan, kemarau yang harusnya terjadi pada bulan Mei atau awal Juni, tahun 2021 ini diprediksi mundur menjadi akhir Juni.

Baca Juga: Menangis Tersedu, Lady Gaga Ungkap Pernah Hamil Usia 19 Tahun dan Diperkosa Produser Musik

Sehingga terjadinyam musim kemarau diprediksi hanya beberapa saat.

"Kemarau bisa dikatakan agak mundur, bisa Juni pertengahan atau akhir," lanjutnya.

Fatuhri mengatakan dampak dari Fenomena La Nina menyebabkan permukaan laut di sekitar Indonesia masih hangat. Membuat kandungan uap airnya masih melimpah di udara.

Baca Juga: Dituduh Open BO hingga Ragukan Anak, Ratu Rizky Nabila Bungkam Tudingan Alfath Fathier dan Nadia Christina

"Jadi begitu ada gangguan sedikit saja di udara, akan menjadi awan-awan berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang," ujarnya lagi.

Lanjut dari pernyatannya, La Nina tidak terjadi pertama kali, terlebih sudah terjadi beberapa kali dan menyebabkan terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Bogor.

"Yang lebih parah tahun 2010 secara global di Indonesia hampir semua wilayah curah hujan ekstrim. Hal itu juga La Nina. Itu La Nina paling ekstrem tercatat sepanjang sejarah di dunia," pungkasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x