Pasca Bom Bali New Normal RI Berhasil Dilakukan, Pakar: Tak Perlu Kaget hingga Vaksin Ditemukan

- 30 Mei 2020, 15:30 WIB
Ilustrasi bom nuklir.*
Ilustrasi bom nuklir.* /NEWS.COM.AU/

"Bahkan, Jubir Gugus Tugas COVID-19 sendiri tanggal 7 April 2020 mengatakan bahwa 70% carrier ini tidak menunjukkan gejala (OTG)," ujarnya.

Kendati demikian, ia meminta pemerintah untuk tidak menghilangkan PSBB di zona-zona merah. Jika semuanya dihapus, bisa memperparah situasi.

"Penetapan PSBB seharusnya masih tetap ada sesuai dengan parameter yang berlaku, misal tingkat penyebaran dan jumlah kasus baru," ucap Jalu.

Baca Juga: Kasus Kesehatan Unik Terkuak, Bayi Perempuan Mungil Terlahir 'Bermulut Dua' dengan Fungsi Berbeda

"Jika daerah sudah memenuhi parameter tersebut barulah PSBB di daerah bisa diangkat. Setelah PSBB diangkat, tidak ada lagi kondisi seperti dulu lagi, semua standar harus berubah. Inilah yang disebut 'New Normal'," jelasnya.

Penerapan norma-norma dan kebiasaan baru mau tidak mau wajib dijalani seluruh penduduk Indonesia demi mencegah penyebaran infeksi yang lebih luas.

"Apakah ada opsi selain 'New Normal'? Tidak ada, paling tidak sampai vaksin ditemukan," tegasnya.

Baca Juga: Kasus Kesehatan Unik Terkuak, Bayi Perempuan Mungil Terlahir 'Bermulut Dua' dengan Fungsi Berbeda

"Vaksin diprediksi akan hadir di tahun 2022. Jadi memang masyarakat harus disiapkan menghadapi situasi ini dalam jangka panjang tanpa kehabisan nafas," tukas Jalu.*** (Mabub Ridhoo Maulana)

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul Tak Perlu Kaget, Pakar Sebut Indonesia Pernah Terapkan New Normal Pasca Bom Bali

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x