Ngeri Tak Tega Lihatnya, di Riau Menyebar Virus LSD pada Sapi. Begini Penampakannya

- 11 Maret 2022, 08:30 WIB
di Riau Menyebar Virus LSD pada Sapi. Begini Penampakannya
di Riau Menyebar Virus LSD pada Sapi. Begini Penampakannya /Balai Besar Veteriner Wates


PANGANDARAN TALK - Di 7 Kabupaten di Provinsi Riau menyebar virus Lumpy Skin Disease atau virus LSD yang menyerang hewan ternak jenis sapi.

LSD adalah penyakit kulit infeksius pada sapi atau kerbau yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).

Virus LSD merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.

Dampak virus LSD tersebut cukup mengerikan, yang menyebabkan luka pada kulit, demam, kehilangan nafsu makan, penurunan produksi susu, bahkan bisa berakhir pada kematian.

Baca Juga: 27 Rekening Aafiliator Binary Option dan Broker Bodong Telah Diblokir PPATK

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman mengatakan bahwa pihaknya telah menargetkan vaksinasi untuk 100.000 ekor sapi mulai tahun 2022 ini.

Tujuannya, guna mengantisipasi penyebaran virus Lumpy Skin Disease atau LSD pada sapi yang sudah ditemukan di 7 kabupaten tersebut.

"Lumpy Skin Disease umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau," kata Herman di Pekanbaru, dikutip PangandaranTalk.com dari Antara, Kamis (10/3/2022)

Herman menjelaskan, vaksin dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus LSD, di mana pengadaan vaksinnya dilakukan oleh pemerintah pusat.

Namun hinbgga saat ini pihaknya masih menunggu kiriman vaksin LSD tersebut.

"Setelah dilakukan penelitian terhadap sampel darah sapi yang terkena LSD, untuk pencegahan akan dilakukan vaksin terhadap 100.000 ekor sapi di Riau," kata Herman.

Menurutnya, vaksin LSD diimpor dari luar negeri, sebab kasus sapi yang terjangkit virus LSD di Riau merupakan kasus pertama yang ditemukan di Indonesia.

Baca Juga: Segera Dilantik, Bambang Susantono Dipilih Jokowi Jadi Kepala Otorita IKN

Untuk tahap awal, kata Herman, akan dikirim 7.000 vaksin, yang harus disuntikkan dalam jangka waktu 3 tahun secara berturut-turut.

Saat ini, kata Herman, ada 7 daerah yang ditemukan sapi terjangkit LSD, di antaranya di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) sebanyak 114 ekor sapi, di Kabupaten Pelalawan 25 ekor, di Kabupaten Kampar 8 ekor, di Kota Dumai 20 ekor, di Kabupaten Bengkalis 12 ekor, di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 13 ekor, dan di Kabupaten Siak 50 ekor.

Jumlah sapi yang sakit terkena virus LSD itu tercatat sebanyak 242 ekor, dimana 3 ekor di antaranya mati.

Namun, tingkat kematian akibat infeksi virus LSD ini menurutnya sangat kecil, maksimal hanya 5 persen.

Selain mati, lanjut Herman, tercatat ada 13 ekor sapi yang terpaksa dipotong oleh peternak karena masyarakat khawatir hewan ternaknya  lebih dulu mati.

Meski dipotong, daging sapi tetap bisa dikonsumsi sedangkan yang kena penyakit hanya bagian kulit sapi.

Namun setelah ditangani secara intensif, angka kesembuhan sapi yang terjangkit virus LSD cukup tinggi yakni 84 persen dari total sapi yang terkena penyakit.

"Jadi ciri-ciri sapi mulai sembuh dari LSD ini adalah sapi tersebut sudah mau makan, karena selama sakit sapi tidak makan sebab tenggorokan sakit," katanya.***

Editor: Fikri Mahendra

Sumber: Antara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x