Sidang Isbat 1 Ramadhan 2022 akan Merujuk pada Data Hisab dan Rukyatul Hilal, Begini Penjelasan Kemenag

- 14 Maret 2022, 19:00 WIB
Sidang Isbat 1 Ramadhan 2022 akan Merujuk pada Data Hisab dan Rukyatul Hilal, Begini Penjelasan Kemenag.
Sidang Isbat 1 Ramadhan 2022 akan Merujuk pada Data Hisab dan Rukyatul Hilal, Begini Penjelasan Kemenag. /Kemenag


PANGANDARAN TALK - Di Indonesia, sidang isbat lebih populer diartikan sebagai sidang penetapan datangnya bulan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha.

Dalam penetapan tanggal 1 Ramadhan tahun 2022 ini, Pemerintah melalui Kementerian Agama atau Kemenag RI akan menetapkannya melalui sidang isbat.

Sidang isbat 1 Ramadhan 2022 akan digelar pada hari Jumat tanggal 1 April mendatang.

Kemenag akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1443 Hijriah secara hybrid pada Jumat, 1 April 2022 atau bertepatan dengan 29 Syaban 1443 Hijriah.

Baca Juga: Duh, Titik Nol Kilometer IKN Ternyata Kawasan Endemik Malaria

“Karena masih pandemi, sidang akan kembali digelar secara hybrid, dalam arti gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, dikutip PangandaranTalk.com dari laman resmi Kemenag RI, Senin (14/3/2022).

Kamaruddin menjelaskan, secara luring sidang isbat akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.

Pihaknya membatasi jumlah peserta yang hadir karena harus disesuaikan dengan ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.  

Sementara, sebagian peserta lainnya akan berpartisipasi melalui telekonferensi melalui jaringan internet.

"Meski lebih longgar dari ketentuan tahun sebelumnya, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Misalnya, ruang sidang telah disemprot disinfektan dan tempat duduk diatur berjarak. Peserta juga akan diperiksa suhu tubuh dan harus menggunakan masker," jelasnya.

Baca Juga: Kapan Jatuhnya Malam Nisfu Syaban Tahun Ini? Ini Penjelasannya

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib menambahkan, sidang isbat digelar sesuai Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender hijriah.

Sidang isbat akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, duta besar negara sahabat, dan perwakilan ormas Islam.

Sidang ini juga akan melibatkan perwakilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan undangan lainnya.

"Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII DPR RI untuk hadir dalam sidang," katanya.

Baca Juga: Kru dan Pembalap MotoGP Mandalika Mulai Berdatangan di Bandara Lombok

Adib menerangkan, sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).

Pemaparan dilakukan Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.

"Sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming,” ujar Adib.

Kedua, pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 Hijriah, di mana sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.

Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.

"Tahap ketiga, telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag," tambahnya.***

Editor: Fikri Mahendra


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x