305 ABG jadi Korban Produksi Film Porno oleh Warga Asing di Jakarta

- 10 Juli 2020, 13:12 WIB
Ilustrasi pornografi.
Ilustrasi pornografi. //Pixabay

Saat dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkapkan Frans tidak mau kooperatif.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana mengatakan Franz tidak bersedia membuka laptopnya yang dikunci dengan kata sandi.

"Barang bukti yang kami amankan salah satunya satu unit laptop, Ketika dari penyidik akan melakukan tracing, pelaku ini tidak kooperatif," kata Nana di Mako Polda Metro Jaya, Kamis 9 Juli 2020.

Baca Juga: Sebelum Tewas, Begini Perjuangan Sang Ibu Selamatkan 2 Anaknya saat Mobil Terseret Arus Kalimalang

Karena tersangka Frans tidak bersedia membuka laptopnya, Polda Metro Jaya kemudian membuka laptop tersebut dengan bantuan dari Tim Siber Mabes Polri.

"Akhirnya kami bekerjasama dengan Tim Siber Mabes Polri untuk membuka laptop tersebut dan diperoleh data 305 video mesum antara pelaku dengan anak di bawah umur," ujar Nana.

Dari 305 orang tersebut, petugas baru berhasil mengindentifikasi sebanyak 17 orang.

"Ada 17 yang dapat kami identifikasi yang memang rata-rata di antara mereka berusia ada yg 10, 13 dan 17 di antara itu ya," kata dia.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Jabar Meningkat Tajam, Kota Bandung Belum Izinkan Bioskop Beroperasi

Frans mencari korbannya di mall-mall hingga anak-anak jalanan. Korbannya ditawari untuk menjadi model dan ketika sampai di hotel korban diminta untuk berfoto tanpa busana dan dipaksa berhubungan badan.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x