Selain Sambut Kemerdekan ke-75 HUT RI, DPR Pertanyakan Efektivitas Keluarnya Uang Pecahan Rp75 Ribu?

- 18 Agustus 2020, 09:47 WIB
BANK Indonesia (BI) resmi meluncurkan uang khusus pecahan Rp 75.000, Senin, 17 Agustus 2020.*/BANK INDONESIA
BANK Indonesia (BI) resmi meluncurkan uang khusus pecahan Rp 75.000, Senin, 17 Agustus 2020.*/BANK INDONESIA /

PR PANGANDARAN - Terkait dikeluarkannya uang pecahan Rp 75 Ribu oleh Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan RI, Heri Gunawan sebagai Anggota Komisi XI DPR RI Mempertanyakannya.

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs RRI,  Heri menyoroti perihal efektivitas dikleluarkannya uang tersebut.

Dari sisi kemeriahan menyambut Kemerdekan ke-75 HUT RI, terang dia, bisa dipahami dan diapresiasi. Namun, dari perspektif ekonomi tidak ada yang efektif untuk mendorong perbaikan ekonomi.

Baca Juga: Apresiasi Puisi, Penyair D Zawawi Imron : Syarat Utama Jadi Koruptor Berani Masuk Neraka

"Dari sisi ekonomi patut dipertanyakan efektifitasnya dalam mendorong perbaikan ekonomi terutama untuk memulihkan perekonomian yang saat ini sedang diambang resesi akibat pandemi Covid-19," kata Heri di Jakarta, Selasa (18 Agustus 2020).

Lebih jauh, Politisi Gerindra ini menyatakan, patut diakui bahwa semenjak ada pandemi Covid-19 Bank Indonesia berkontribusi besar dalam upaya memulihkan perekonomian nasional.

Langkah-langkah yang sudah dilakukan BI di antaranya menurunkan suku bunga acuan BI7DRR hingga ke level 4 persen.

Baca Juga: Waspada, Peringatan Dini Cuaca di Jabodetabek dari Petir Hingga Angin Kencang

Selain itu, BI juga melakukan quantitative easing sebesar Rp633.24 triliun per 14 Juli 2020, menjadi pembeli SBN di pasar perdana; dan mengikuti program burden sharing dengan pemerintah.

"Tetapi sayangnya, upaya-upaya yang dilakukan BI bersama pemerintah dan lembaga terkait gagal menahan minusnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020," tandasnya.

Baca Juga: Romantisnya Ucapan dari Kim Jong Un di HUT RI ke-75 Hingga Puji Kebudayaan Indonesia

Diketahui, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, perekonomian Indonesia pada kuartal II 2020 dinyatakan minus 5,32 persen. Bahkan sejumlah pihak memprediksi tren kurang menggembirakan tersebut akan berlanjut ke kuartal III 2020.***

 

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x