Menguak Fakta-fakta 'Tidung' tak Dianggap Suku Dayak Hingga Muncul Pada Uang Baru 75 Ribu

- 19 Agustus 2020, 17:05 WIB
Anak Indonesia bebaju adat, jadi gambar utama di sisi lain uang baru pecahan Rp 75.000.
Anak Indonesia bebaju adat, jadi gambar utama di sisi lain uang baru pecahan Rp 75.000. /Twitter/

Wilayah Kerajaan Tidung berbatasan dengan Kesultanan Bulungan, awalnya mereka memiliki hubungan erat satu sama lain.

Namun ketika dijajah Belanda, pihaknya mengadu domba dua kerajaan tersebut sehingga mengakhiri kedekatan dan kerja sama diplomatik keduanya.

Kala memasuki masa kejayaan yang dipimpin oleh Raja Bengawan, wilayah kekuasaannya pun sangat besar, bahkan lebih besar dari Kabupaten Bulungan saat ini.

Baca Juga: Ingat! Dana Subsidi Karyawan Harus Tepat Sasaran Khususnya Pekerja 3 Sektor Berikut

Adapun luas wilayah kekuasaan Kerajaan Tidung meliputi Tanjung Mangkaliat (selatan) hingga kudat, Malaysia (Utara). 

Lalu berkembang dan meluas meliputi Beluran, Betayau, Bunyu, Kalabakan, Labuk, Lumbis, Malinau, Mandul, Mentarang, Nunukan, Pulau Sebatik, Salim Batu, Sebuku, Sekatak, Sembakung, Serudung, Sesayap, Semendalen, Soembol, dan Tarakan.

4. Memiliki Bahasa Sendiri

Suku ini memiliki bahasa sendiri yakni Bahasa Tidung dialek Tarakan. Sejumlah kata-kata bahasa Tidung pun memiliki kesamaan dengan bahasa Kalimantan lainnya.

Baca Juga: Sebut Keinginan Masyarakat, Artis Dina Lorenza Resmi Dampingi Gun Gun di Pilkada Kabupaten Bandung

Keberadaan Bahasa Tidung secara garis besar tersebar di beberapa wilayah, seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, hingga Sabah Malaysia.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah