Wartawan profesional, menurut Mandagi, biasanya memiliki kemampuan untuk melakukan investigasi kasus sehingga sangat berpotensi dapat membantu pihak kepolisian dalam menelusuri jejak kasus pembunuhan Demas. Apalagi ada karya jurnalistik korban yang diduga kuat menjadi penyebab pembunuhan.
Baca Juga: Bukan Hanya Bicara, Ilmuwan Inggris Sebut Bernyanyi Juga Berisiko Tularkan Virus Corona
Untuk menghindari kasus serupa terjadi kepada wartawan, Mandagi mengimbau agar setiap wartawan yang menulis berita soal kasus yang membongkar penyimpangan oknum pejabat tertentu, agar lebih waspada dengan tidak beraktivitas di luar rumah sendirian.
Demas Leira diketahui kerap menulis untuk dua media online, yakni kabardaerah.com dan indometro.com. Itu dibuktikan lewat temuan ID Card oleh kepolisian.
Hingga kini polisi masih melakukan upaya penyelidikan dan belum diketahui motif pelaku pembunuhan.
Baca Juga: Bongkar 5 Teori BTS pada MV 'Dynamite', ARMY Pecahkan Misteri Kamar Jungkook hingga Dunia Utopia
Dari hasil pemeriksaan, kondisi korban diketahui cukup mengenaskan, sebab ada 17 luka tusukan di sekujur tubuhnya, dari dada, punggung, perut, lengan, sampai ketiak.
"Awalnya dikira korban kecelakaan. Setelah diperiksa ternyata terdapat banyak tusukan pada tubuh korban. Saat ini tim kami sudah turun untuk melakukan pencarian barang bukti dan saksi. Jadi masih dalam tahap penyelidikan," terang Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah Iptu Agung Setyo Negoro kepada wartawan.***
Artikel Rekomendasi