Wartawan Media Online Tewas Dengan 17 Luka Tusuk, Karya Jurnalistik Diduga Kuat jadi Penyebabnya

- 22 Agustus 2020, 12:50 WIB
Demas Laira wartawan sulawesion.com biro Mamuju, Sulawesi Barat ditemukan tewas dengan luka tusuk.
Demas Laira wartawan sulawesion.com biro Mamuju, Sulawesi Barat ditemukan tewas dengan luka tusuk. /

PR PANGANDARAN - Setelah pembunuhan misterius yang dialami Yodi Prabowo, kali ini Demas Leira (28), seorang wartawan media online di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, harus meregang nyawa akibat luka tusuk di sekujur tubuhnya.

Demas Leira ditemukan oleh warga terkapar tak bernyawa di pinggir jalan Dusun Salubijau, Kecamatan Karosa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Rabu, 19 Agustus 2020 lalu.

Tak tanggung-tanggung, luka tusuk yang dialami Demas sampai di ketiak dan dada juga.

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Terbaring Lemas di Rumah Sakit, Begini Ungkapan Haru Keluarga Hingga Netizen

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs RRI, Menanggapi kasus tersebut, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sulawesi Barat, meminta polisi transparan dalam mengungkap penyebab kematian Demas. 

"Kami mendesak pihak Polres Mamuju Tengah agar segera mengungkap penyebab kematian wartawan yang diduga menjadi korban pembunuhan dan segera menyampaikan secara transparan motif pembunuhan tersebut," kata Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Sulbar Mursalim Majid, di Mamuju, seperti dilansir Antara.

Tak hanya PWI, akan tetapi Ketua Dewan Pers Indonesia, Hence Mandagi turut prihatin dengan kembali terjadinya peristiwa pembunuhan sadis terhadap wartawan.

Baca Juga: Selesai Hagia Sophia, Presiden Erdogan Ubah Gereja Chora Turki jadi Masjid 

“Polisi harus segera mengungkap siapa pelaku pembunuhan sadis ini dan apa motifnya. Kami (Dewan Pers) menyerukan kepada seluruh pimpinan redaksi media apapun agar kiranya dapat menugaskan wartawannya di Sulawesi Barat untuk membantu polisi mengungkap siapa pelakunya,” ujar Mandagi melalui siaran pers kepada wartawan, Jumat (21 Agustus 2020).

Wartawan profesional, menurut Mandagi, biasanya memiliki kemampuan untuk melakukan investigasi kasus sehingga sangat berpotensi dapat membantu pihak kepolisian dalam menelusuri jejak kasus pembunuhan Demas. Apalagi ada karya jurnalistik korban yang diduga kuat menjadi penyebab pembunuhan.

Baca Juga: Bukan Hanya Bicara, Ilmuwan Inggris Sebut Bernyanyi Juga Berisiko Tularkan Virus Corona

Untuk menghindari kasus serupa terjadi kepada wartawan, Mandagi mengimbau agar setiap wartawan yang menulis berita soal kasus yang membongkar penyimpangan oknum pejabat tertentu, agar lebih waspada dengan tidak beraktivitas di luar rumah sendirian.

Demas Leira diketahui kerap menulis untuk dua media online, yakni kabardaerah.com dan indometro.com. Itu dibuktikan lewat temuan ID Card oleh kepolisian.

Hingga kini polisi masih melakukan upaya penyelidikan dan belum diketahui motif pelaku pembunuhan. 

Baca Juga: Bongkar 5 Teori BTS pada MV 'Dynamite', ARMY Pecahkan Misteri Kamar Jungkook hingga Dunia Utopia

Dari hasil pemeriksaan, kondisi korban diketahui cukup mengenaskan, sebab ada 17 luka tusukan di sekujur tubuhnya, dari dada, punggung, perut, lengan, sampai ketiak.

"Awalnya dikira korban kecelakaan. Setelah diperiksa ternyata terdapat banyak tusukan pada tubuh korban. Saat ini tim kami sudah turun untuk melakukan pencarian barang bukti dan saksi. Jadi masih dalam tahap penyelidikan," terang Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah Iptu Agung Setyo Negoro kepada wartawan.***

 

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah