Covid-19 Kepung Indonesia, 8 Mutasi Ini Ternyata Ditemukan Menyebar di Jakarta hingga Surabaya

- 31 Agustus 2020, 16:09 WIB
Ilustrasi covid-19.
Ilustrasi covid-19. /Pexels/*/Pexels

PR PANGANDARAN - Sejak kemunculan pertama pada 2 Maret 2020 lalu di Indonesia. Kenaikan angka positif Covid-19 terus dilaporkan sejumlah wilayah, terutama DKI Jakarta dan Surabaya.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Situs Resmi Covid-19, per Senin, 31 Agustus 2020 sebanyak 2.473 orang positif Covid-19 sehingga jumlah penderita mencapai 174.749 orang.

Selain itu, angka kematian juga bertambah hingga mencapai 7.414 orang. Diantaranya 1.774 orang dinyatakan pulih.

Baca Juga: Rizky Billar Semprot Lutfi Agizal Soal Pansos 'Anjay': Mau Naik Followers Mending Jadi Asisten Gue!

Pergerakan virus corona di Indonesia semakin tak terkontrol. Beragam cara diterapkan pemerintah guna meminimalisir penyebaran.

Namun, angka infeksi terus bertambah.

Dilaporkan RRI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membenarkan adanya varian mutasi virus corona SARS-CoV-2 yang dinamakan D614G.

Baca Juga: Gagal Nikah, Cita Citata CLBK dengan Jordi Onsu, Ruben: yang Penting Saling Membahagiakan

Varian itu telah ditemukan di beberapa kota Indonesia, mulai Surabaya hingga Jakarta.

Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, Wien Kusharyoto mengatakan, D614G ditemukan setelah mengurutkan sekuens genom utuh atau Whole Genome Sequencing (WGS) virus SARS-CoV-2 dari Indonesia.

"Mutasi tersebut terdeteksi berdasarkan hasil WGS yang sudah di-submit ke GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data)," kata dari literatur yang dihimpun RRI, Senin, 31 Agustus 2020.

Baca Juga: Guru Honorer Pakai Rayuan Gombal Setubuhi Muridnya di Rumah, Orang Tua Ngamuk Lapor Polisi

Berdasarkan data pada GISAID, Wien membeberkan, sudah ada minimal delapan hasil WGS, yang menunjukkan mutasi D614G di Indonesia.

Wien menyebut, dua mutasi D614G ditemukan di Surabaya sejak akhir Maret atau awal April 2020 lalu.

Lalu, dua mutasi D614G di Yogyakarta, dua di Bandung, dan dua dari LIPI berdasarkan sampel dari Tangerang serta Jakarta.

Baca Juga: Ternyata Ada 7 Alasan Jokowi Pilih Bank BNI Jadi Penyalur Banpres Rp 2,4 Juta untuk Pengusaha Kecil

Wien menjelaskan, jika virus D614G diperkirakan lebih mudah menginfeksi sel.

Hal ini terjadi, karena lebih mudah berikatan dengan reseptornya ACE2, serta lebih mudah fusi dengan membran sel dan kemudian masuk kedalam sel.

"Namun hal tersebut baru ditunjukkan berdasarkan hasil eksperimen di laboratorium, belum berbasis proses infeksi alaminya," ujarnya.

Meski demikian, Wien enggan menyebut virus D614G terkait dengan peningkatan tajan kasus virus corona di Indonesia. Dia berkata hal tesebut masih perlu ditelusuri dan diteliti lebih jauh.

Baca Juga: Awas! Kehilangan Minat Jadi Salah Satu dari 4 Gejala Depresi yang Mengancam Tubuh

Pasalnya, peningkatan tajam dapat pula terjadi karena melemahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Seperti mengenakan masker, mencuci tangan lebih sering, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, terutama di ruangan tertutup dengan ventilasi yang tidak memadai.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah