Jubir Satgas Covid-19 Dukung Jakarta PSBB Total, Singgung Daerah Penyangga Ibu Kota Demi Keselamatan

- 11 September 2020, 12:29 WIB
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Wiku Adisasmito.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Wiku Adisasmito. /Antara

PR PANGANDARAN – Diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta mulai Senin, 14 September 2020, menimbulkan banyak pro dan kontra.

Bukan hanya dari masyarakat biasa, sejumlah public figure juga turut menyuarakan ketidaksetujuannya terkait pemberlakuan kembali PSBB tersebut.

Selain Jakarta, ternyata masih banyak daerah-daerah lain di Indonesia dengan kasus Covid-19 yang cukup tinggi.

Baca Juga: Sebar Informasi Saat Indonesia Merdeka, Intip Sejarah di Balik Hari Radio Nasional 11 September

Khususnya daerah-daerah penyangga Jakarta yang membawa kontribusi kasus Covid-19 sebesar 30%.

“Ada lalu lintas transportasi antara Jakarta dan kota-kota penyangganya, tapi selain kota penyangga Jakarta, daerah-daerah lain dengan kasus yang tinggi juga harus dilakukan pengetatan sebelum terlambat,” ujar Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 saat tampil di Youtube Najwa Shihab yang diunggah pada 10 September 2020.

Meskipun Bogor dan Depok sebelumnya memberlakukan jam malam, tapi tak menunjukkan penurunan kasus Covid-19 di kedua daerah.

Baca Juga: Jakarta Ketar-ketir Dihadang Corona, Anies Baswedan Mengaku Terapkan PSBB Lagi Sesuai Arahan Jokowi

Rem darurat akan efektif jika ada kerjasama dari daerah-daerah sekitarnya.

"Jika hanya Jakarta, Bogor, dan Depok yang melakukan rem darurat, kasus ketiga kota tersebut menurun tapi kasus di kota lain akan naik," kata dia.

Hal ini bisa terjadi berulang-ulang jika rem darurat tak dilakukan serentak.

Baca Juga: Mengaku Terlibat Bunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo, Seorang Pria Digelandang Polisi

Wiku menjelaskan, pemerintah daerah perlu melakukan review lagi dengan aturan yang ada. Jika kasus positif masih tinggi, maka perlu dilakukan rem darurat seperti DKI Jakarta demi keselamatan masyarakat.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari covid19.go.id, DKI Jakarta merupakan provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi yaitu 50,671 kasus.

Selanjutnya, diikuti oleh Jawa Timur sebanyak 37,093 kasus, Jawa Tengah sebanyak 16,508 kasus, Jawa Barat sebanyak 13,668 kasus, dan Sulawesi Selatan sebanyak 13,032 kasus.

Baca Juga: 'Imperfect' Gaet 7 Nominasi Festival Film Bandung, Berikut 4 Film Hits yang Disutradarai Ernest

Kelima provinsi ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah daerahnya karena berada pada kondisi kritis.

Untuk melihat seperti apa perkembangan kasus Covid-19, lanjut Wiku, maka bisa dilihat perkembangan setiap minggunya.

"Misalnya di Jakarta, pada Agustus selama empat minggu berturut-turut warnanya merah semua. Untuk daerah lain bisa melihat kasus di Jakarta, jika minggu pertama sampai ketiga tetap merah maka rem darurat langsung dilakukan," tutur Wiku.

Wiku menambahkan, melakukan tracing juga menjadi cara efektif mencegah penularan Covid-19.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: YouTube Najwa Shihab covid19.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah