Pasutri berinisal IS (27) dan LH (26) tega membunuh satu anaknya yang terlahir kembar hanya karena kesal kepada korban tidak mau belajar secara online di rumah.
Korban yang berusia delapan tahun itu dianiaya hingga tewas di Kelurahan Benhil Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat.
Baca Juga: Siapa Sangka, Setelah 25 Tahun Berjaya, Kini Bisnis Dunia Pendidikan Jatuh ke Jurang Krisis
Karena panik, pasutri tersebut kemudian memboyong jenazah satu anak kembar bernama Kesya Safiyah dari rumah kontrakan untuk dimakamkan di TPU Kampung Gunung Kendeng, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijahu, Kabupaten Lebak, Banten.
“Dibawa pakai motor (dari Jakarta) di bawa ke Cijahu Lebak areal makam ada makam neneknya,” kata Kasatreskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma.
David menyatakan pelaku membawa anak kandung lainnya yang merupakan kembaran korban. Mereka berkendara dengan boncengan berempat.
Baca Juga: Geram Video Ospek 'Panitia Bentak Peserta' Disebar, Maba UNESA: Lihat Penuh Salut, Separuh Tersulut
“Korban itu anak ketiga, dibawa berikut anak kembar satunya bonceng empat sama mayat satu digendong,” tutur David sebagaimana dilansir RRI.
Berdasarkan keterangan polisi, aksi sadis pelaku terbongkar dari kecurigaan warga di sekeliling kontrakan yang mendapati perilaku aneh dari kedua tersangka.
Kasus tersebut hingga kini masih ditangani oleh kepolisian setempat.***
Artikel Rekomendasi