PR PANGANDARAN – Beredar pesan berantai melalui Whatsapp yang menyebutkan bahwa imam masjid Nurul Iman di Kecamatan Kayu Agung, Sumatera Selatan meninggal dunia karena dibunuh makmumnya sendiri. Berikut narasi lengkap pesan berantai tersebut:
“Innalilahi wainnailaihi rojiun telah meninggal dunia imam masjid Nurul iman Kel. Tanjung Rancing, Kec. Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Hilir, Prov. Sumatera Selatan, jam 4.30 hari ini Senin tgl 14 sept. 2020. Dibunuh oleh makmum pada saat rakaat pertama sholat subuh.”
Setelah diselidiki, isi pesan yang beredar di masyarakat tersebut memang benar adanya. Insiden tersebut terjadi di Kelurahan Tanjung Rancing, Kayuagung, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan pada Jumat, 11 September 2020.
Baca Juga: Ojek Online Dilarang Berkerumun Selama PSBB Jakarta, Nekat? Siap-siap Kena Sanksi Tak Dapat Orderan
Penganiayaan terhadap Imam masjid yang dilakukan oleh jemaahnya sendiri diduga sakit hati karena masalah kunci kotak amal masjid.
Pelaku, Mahmudin berusia 49 tahun, menganiaya Muhammad Arif (M. Arif) yang berusia 61 tahun, seorang Imam masjid.
Setelah dianiaya, korban langsung dilarikan ke RSMH Palembang untuk mendapat penanganan dokter. Akan tetapi, korban tak terselamatkan hingga mengembuskan nafas terakhirnya pada Senin, 14 September 2020.
Baca Juga: Ogah Ditawar 3 Klub Raksasa Tapi Malah Terima Pinangan AC Milan, Sandro Tonali Beberkan Alasannya
Berikut fakta-fakta di balik penganiayaan yang terjadi pada Imam Masjid Nurul Iman OKI yang diterima PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.
Artikel Rekomendasi