Surat Cinta Najwa Shihab Tanpa Bentakan untuk Maba Covid-19 Bikin Merinding: Jangan Jadi Kelas Teri

- 18 September 2020, 11:45 WIB
Unggahan Instagram @najwashihab
Unggahan Instagram @najwashihab /

PR PANGANDARAN – Najwa Shihab terkenal karena kecerdasannya, pembawaannya yang tegas dan lugas mampu menarik perhatian banyak orang.

Jurnalis sekaligus founder dari Narasi tv ini dikenal lantang dalam menyuarakan pendapatnya. Apalagi saat adu argumen dengan beberapa pejabat di acara yang ia pandu, dia tak segan melempar pertanyaan dan kritikan pedas.

Melalui akun Instagramnya @najwashihab, dia membagikan surat yang dia tulis untuk Mahasiswa Baru maba.

Baca Juga: Injak-injak hingga Jadikan Alas Celana Dalam, Aksi Lecehkan Bendera Merah Putih Bikin Geram Netizen

Dia mengungkapkan hal apa yang harus dilakukan maba untuk mampu bertahan di kondisi seperti sekarang.

Surat untuk mahasiswa baru teruntuk adik-adik mahasiswa baru angkatan 2020, angkatan yang berbeda, angkatan yang teristimewa.

Memang tak mudah, sebuah tantangan kalian menjadi maba di era pandemi. Angkatan perdana yang akan mengarungi menjadi mahasiswa baru di era serba tidak pasti ini sejak awal.

Baca Juga: Jadwal Acara Net TV, Trans TV dan SCTV Hari Ini, W: Two World Apart hingga Still 17 Tayang Lagi

Apa yang terpenting adalah kemampuan beradaptasi adik-adik, apapun jurusan teman-teman, apapun bidang teman-teman, apapun mimpi teman-teman, rasanya akan mengalami perubahan dengan cepat.

Terpengaruh oleh progres teknologi, ditambah tuntutan pandemi,

Survival of the fittest, kata Charles Darwin. Fittest berarti mampu beradaptasi dengan lingkungan. Kunci survive itu bukan yang paling kuat atau yang paling cerdas, tapi yang paling adaptif.

Baca Juga: Unggul 2-1 atas Qatar, Shin Tae-Yong Justru Soroti Kekurangan Timnas U-19: Penjagaan hingga Bertahan

Menjadi mahasiswa adalah sebuah privilege. Keistimewaan yang tak semua pemuda diberkahi kesempatan.

Kalian adalah bagian dari 35 persen anak muda seusia kalian yang bisa merasakan bangku kuliah.

Itu adalah peluang kenikmatan sekaligus tanggung jawab, karena kalian adalah mahasiswa, maha dari siswa, karena kalian anak-anak muda pilihan yang berkesempatan mereguk dalamnya sumber ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Penggunaan Masker Scuba Dilarang Keras Satgas, Berikut 3 Masker yang Diklaim Ampuh Lawan Covid-19

Namun, kuliah bukan hanya tentang nilai dan IPK belaka. Tapi, tentang orang-orang yang kalian temui, pengalaman yang kalian jalani, memori yang kalian buat, skill yang kalian latih, pemahaman yang kalian dapatkan.

Kuliah itu seperti membeli situasi, situasi yang mendorong kalian belajar, mendorong kalian berjejaring, mendorong kalian berdiskusi, mendorong kalian bergerak.

Sia-sia bila situasi hanya menjadi dekorasi bukan penunjang tradisi untuk mengisi dengan aksi. Situasi itu akan meminta kalian membaca buku-buku dan jurnal tertentu. Itu kewajiban yang seharusnya tak menjadi beban.

Baca Juga: Nasib Pendaki yang Nekat Petik Bunga Edelweis, Push-up 100 Kali hingga Dilarang Keras Naik Gunung

Justru jadikan sebagai desakan yang membangun rutinitas membaca. Cari bacaan sendiri sebanyak-banyaknya.

Novel, blog, newsletter, atau ikut acara-acara seminar dan forum yang bisa memperkaya wawasan.

Tanpa membaca dan belajar kita akan menjadi orang kelas teri, perundung, dan pemaki. Mudah diprovokasi tanpa keluasan hati dan imajinasi.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’ ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Adik-adik, belajar jangan disempitkan semata perkuliahan, kenali sebaik-baiknya temanmu, hayati lah masyarakat di sekelilingmu agar kampus tak menjelma tembok yang memenjarakanmu.

Cari kawan sebanyak-banyaknya, jangan hanya bergaul dengan teman lama, misal satu SMA atau satu asal.

Justru di semester awal masing-masing dari kalian sudah mencari teman, mereka lebih membuka diri, saatnya berkenalan, dan membangun kawanan.

Baca Juga: Makin Mengkhawatirkan Masalah Covid-19 di DKI Jakarta, Berikut Data Positif Selama Seminggu Terakhir

Adik-adik, di tengah perjalanan nanti mungkin kamu akan melakukan kebodohan, kamu akan gelisah, menimbang ulang keputusan-keputusan yang sudah diambil.

Perkawananmu, apa yang kamu pelajari selama kuliah, duniamu, masa depanmu.

Percayalah, tidak apa-apa. Mempertanyakan semuanya adalah biasa. Apalagi untuk seorang maba, yang pada esensinya adalah manusia yang bertanya-tanya.

Baca Juga: Penyebab Kejagung Terbakar Terungkap! Ternyata Bukan Arus Pendek, Kasusnya Kini Jadi Dugaan Pidana

Ingat 2030, 2031, 10 tahun dari sekarang tiap-tiap kalian akan menduduki posisi-posisi yang berkontribusi penting di negeri ini. Setiap angkatan baru, menjanjikan bakal pemimpin baru.

Tak perlu tergesa adik-adik. Lahaplah terhadap ilmu, kami akan sabar menunggu.

Salam hangat dari Najwa.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Tidak pakai bentakan. Hanya mau mengatakan betapa istimewanya kalian yang punya kesempatan untuk jadi mahasiswa. Karena tidak semua anak muda punya privilese untuk menjadi "maha" dari "siswa". Tidak perlu tanda tangan pakta. Hanya mau mengingatkan negeri ini didirikan dan diperjuangkan oleh anak-anak muda. Integritas kamu akan terus diasah dan diuji lewat serangkaian pengalaman hidup di dalam dan luar kampus. Tidak mau kasih nasehat terlalu banyak. Cuma mau pesan ini saja. Baca. Baca adik-adik. Cari bacaan sendiri. Tanpa membaca kita akan jadi orang kelas teri. Perundung dan pemaki, mudah diprovokasi tanpa keluasan hati dan imajinasi. Di tengah perjalanan nanti, mungkin kamu akan melakukan kebodohan. Kamu akan gelisah. Menimbang ulang keputusan2 yang sudah diambil, perkawananmu, apa yang kamu pelajari selama kuliah, duniamu, masa depanmu. Tidak apa-apa. Mempertanyakan semua adalah biasa. Apalagi untuk seorang Maba, MAnusia yang Bertanya-tanyA. Selamat bertanya dan mempertanyakan. Lantangkan suaramu. Salam hangat, Najwa #catatannajwa #bergerakdari #narasi

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x