PR PANGANDARAN – Wilayah Laut Banda diguncang gempa pada Selasa, 22 September 2020 pukul 08.19 WIB. Gempa bumi Tektonik M 5,2 di Laut Banda tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Saumlaki dengan intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga kini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme sesar naik (Thrust Fault).
Dilansir dari laman resmi Instagram Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) @infobmkg hasil analisis menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,01 LS dan 129,52 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 225 km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 198 km.
BMKG juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tidak hanya itu masyarakat juga di sarankan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa serta memeriksa bangunan sebelum Kembali ke rumah.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tulis akun Instagram @infobmkg pada 22 September 2020.***
Artikel Rekomendasi