Banjir bandang itu menyebabkan 234 rumah terendam, dua rumah rusak sedang, satu rumah rusak berat, dan empat rumah hanyut terbawa arus banjir bandang.
Baca Juga: 7 Tips Aman Pakai Toilet Umum saat Covid-19, Salah Satunya Jangan Keringkan Tangan dengan Hand Dryer
Dani juga menambahkan, ada delapan unit jembatan putus akibat banjir bandang yang melanda tiga kecamatan itu.
“Sekitar 210 kepala keluarga mengungsi akibat banjir bandang tersebut,” ujar Dani.
Diberitakan sebelumnya oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan perkembangan pada Selasa 22 September 2020, pukul 10.00 WIB, dua warga ditemukan meninggal dunia akibat banjir bandang. Satu warga lainnya masih dalam proses pencarian tim gabungan.
Baca Juga: Ternyata Bumbu Dapur Murah Ini Bisa Ubah Rambut Rontok Jadi Tebal hingga Bervolume, Simak Caranya
Banjir bandang ini dipicu oleh curah hujan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan debit air di Sungai Cipeuncit meluap.
BPBD Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan pendataan untuk sejumlah warga yang terdampak akibat banjir bandang.
“Data sementara menyebutkan, ada 299 kepala keluarga (KK) yang terdampak, 210 jiwa mengungsi dan 20 orang luka-luka. Mereka yang mengalami luka-luka sudah dirujuk ke rumah sakit,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati dari keterangan resminya.***
Artikel Rekomendasi