Aksi Vandalisme Musala Hebohkan Publik, Pengamat Media: Jangan Disalahgunakan, Itu Pemicu Provokasi

- 30 September 2020, 18:58 WIB
Pengamat media sosial Hariqo Wibawa Satria.
Pengamat media sosial Hariqo Wibawa Satria. /Antara

PR PANGANDARAN – Aksi vandalisme pada Selasa, 29 September 2020 kemarin yang menghebohkan warga sekitar Musala Darussalam Tangerang, menjadi perbincangan publik sampai saat ini.

Aksi coret-coret dinding Mushola yang berkaitan dengan SARA, pelaku juga kabarnya telah merobek-robek Alquran, hingga mengunting tempat ibadah (sajadah).

Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Rifki Hermawan (18) yang hendak azan Asar, namun mendapati keadaan musala sudah dalam kondisi acak-acakan.

Baca Juga: Santer Isu PHK Sepihak hingga Viral Hashtag ‘JanganBeliEskrimAice’, Manager Legal AFI Angkat Bicara

Berkaitan dengan peristiwa tersebut, pada Rabu, 30 September 2020, pengamat media sosial dari Komunikonten sekaligus CEO Globa Influencer School, Hariqo Wibawa Satria menanggapi aksi vandalisme yang dilakukan seorang remaja tersebut.

Hariqo menyampaikan harapannya terkait aksi vandalisme yang santer diperbincangkan publik tersebut agar tidak disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab, yang menurutnya bisa saja menimbulkan tindakan provokasi dalam bentuk lain.

“Video, foto kejadian tersebut akan selamanya abadi di internet. Oleh sebab itu, pemerintah dan para pengguna internet harus bergotong royong agar video dan foto tersebut tidak digunakan untuk memprovokasi untuk tujuan lain," ujarnya.

Baca Juga: Geger Aksi Corat-coret Musala hingga Robek Alquran, MUI Geram: Tindakan yang Tidak Beradab!

Hariqo menjelaskan bahwa di tengah pandemi Covid-19 ini, perekonomian masyarakat menjadi semakin sulit, sehingga sangat penting perihal tolong menolong antar masyarakat bukan malah sebaliknya.

“Isu-isu yang bisa memecah, mengadu domba masyarakat, akan membuat situasi semakin sulit,” ujarnya.

"Saling membantu tanpa membedakan latar belakang sudah lama sekali berlangsung di Indonesia, jangan sampai saling membantu itu berkurang karena berbagai isu kesukuan, agama, politik dan lain-lain," lanjut Hariqo.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Hariqo menyampaikan bahwa dalam hal ini, dirinya sangat mengapresiasi para penegak hukum untuk segera turun tangan dalam mengatasi peristiwa tersebut.

Dirinya menilai, jika kasus tersebut tidak langsung ditindak, bisa menimbulkan berbagai macam spekulasi.

Lebih lanjut Hariqo menjelaskan, aksi vandalisme yang dilakukan seorang remaja hingga berani merobek-robek Alquran, akan menjadi sebuah tren di media sosial.

Baca Juga: PHK Massal 28 Ribu Karyawan, Disney Desak Pemerintah Setempat Cabut Aturan Pembatasan Pengunjung

Apalagi berkaitan dengan kitab suci, di sebuah negara, hal tersebut bisa menjadi berita internasional.

Maka dari itu, Hariqo mengatakan perlu dipastikan bahwa pemerintah tidak mentolerir aksi tersebut.

"Pemerintah harus mengambil langkah-langkah terbaik dan melindungi setiap agama dan pemeluknya," ungkapnya. ***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x