Dari Perwira ABRI hingga Akademisi, Intip Sosok di Balik Penghapusan Wajib Tayang Film G30S PKI

- 30 September 2020, 21:30 WIB
Film G30S PKI Tayang di TV One
Film G30S PKI Tayang di TV One /Pikiran-rakyat.com

”Tahun 1998 Saleh Basarah menelpon Menteri Penerangan Yunus Yosfiah dan Menteri Pendidikan Juwono Sudarsono agar film Pengkhianatan G30S/PKI tidak diputar lagi,” tulis sejarawan, Asvi Warman Adam dalam bukunya, Menguak Misteri Sejarah (2010).

Asvi menilai bahwa film tersebut terkesan menyudutkan Angkatan Udara lantaran dikait-kaitkan dengan Lubang Buaya. Padahal tempat itu berada di luar Pangkalan Udara Halim. Sehingga wajar saja bila Saleh Basarah bertindak demikian.

Baca Juga: Lamar Nathalie Holscher Disaksikan Andre Taulany, Sule Berjanji: Bersamamu Sampai Akhir Hayat Nanti

Sosok kedua adalah Juwono Sudarsono. Ia merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 23 Maret 1998 hingga 20 Oktober 1999. Juwono adalah akademisi bergelar profesor di bidang ekonomi dan politik.

Kemudian, sosok ketiga adalah Muhammad Yunus Yosfiah. Ia merupakan Menteri Penerangan Indonesia para periode 23 Mei 1998 hingga 26 Oktober 1999 di masa kepemimpinan B.J. Habibie.

Ketika itu ia merupakan perwira Angkatan Darat berpangkat Letnan Jenderal.

Baca Juga: Jadi Korban G30S PKI, Putra ke-3 MT Haryono Berbagi Cerita Duka Mendalam Saat Orang Tuanya Dibunuh

Selain soal penyudutan Angkatan Udara, film tersebut juga dinilai banyak pihak memuat sejumlah kontroversi.

Yunus menilai film tersebut diduga sebagai propaganda Orde Baru dan tak sesuai lagi dengan semangat perubahan dan reformasi. 

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengungkapkan, bahwa di balik penghapusan wajib tayangnya film itu adalah Yunus Yosfiah.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah