Sebabkan Anarkisme saat Demo, Ketua KAMI Ditangkap, Denny Siregar: yang Pemimpinnya Panglima Ya?

- 13 Oktober 2020, 12:05 WIB
Aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja oleh mahasiswa, buruh, dan elemen masyarakat lainnya di depan pintu tol Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 8 Oktober 2020.
Aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja oleh mahasiswa, buruh, dan elemen masyarakat lainnya di depan pintu tol Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 8 Oktober 2020. /Mohammad Syahrial/PORTAL JEMBER/Mohammad Syahrial

PR PANGANDARAN – Banyak anggapan jika demonstrasi yang dilakukan terhadap penolakan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja merupakan seruan dari pihak tertentu.

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendapat banyak tuduhan telah menjadi dalang dari demonstrasi yang terjadi.

Namun, Ketua KAMI, Ahmad Yani, membantah hal tersebut dan mengatakan jika hal itu hanya untuk membunuh karakter KAMI dengan menyebar flyer atau menyuruh pendemo untuk mengaku dari KAMI.

Baca Juga: Fakta Baru: Ternyata Virus Corona Dapat Bertahan 4 Minggu di Layar Ponsel dan Uang Logam

Bersebrangan dengan hal itu, Ketua KAMI Medan, Hairi Amri dan dua orang lainnya telah ditangkap polisi karena menyebabkan anarkisme saat demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Medan, Sumatera Utara.

Ketiganya saat ini sudah diamankan dan akan dimintai keterangan oleh Satreskrim Polrestabes Medan dan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara dan nantinya akan dibawa ke Mabes Polri, Jakarta.

Penangkapan mereka karena telah menyerukan ujaran kebencian hingga melakukan penjarahan dengan mengatasnamakan KAMI.

Baca Juga: Mantan Ketua DPR Marzuki Alie: Beri Makan 'Anak Sendiri' Dibilang Mendanai Demo, Narasi Menyesatkan!

“Untuk orang-orang yang menyerukan ujaran kebencian, ajakan melakukan anarki, ajakan melakukan penjarahan, kebetulan di dalam grup tersebut menamakan grup KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) Medan,” ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin kepada wartawan di RS Bhayangkara Medan yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI, Senin, 12 Oktober 2020.

Namun, meskipun sudah ditangkap Ketua KAMI Medan tapi Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan jika tim Satreskrim Polrestabes Medan masih akan terus berkoordinasi dengan Ditreskrimum Polda Sumut untuk menangkap dalang kerusuhan pada 8 Oktober lalu.

“Yang jelas saat ini tim Satreskrim Polrestabes medan berkoordinasi dengan Ditreskrimum (yakni) petunjuk arahan penangkapan dalang atau mungkin yang memprovokasi terjadinya tindakan anarkis saat unjuk rasa di tanggal 8 (Oktober) khususnya,” ucapnya.

Baca Juga: Sang Rektor yang Akui Beri 'Ongkos' Mahasiswa Demo Tolak UU Ciptaker Ternyata Mantan Ketua DPR RI

Selama beberapa hari di Sumatera Utara memang terjadi kerusuhan hingga merusak gedung DPRD dan mobil dinas polisi.

Pada 8 Oktober polisi mengamankan 253 orang yang terdiri dari 243 di Polda Sumut, 9 di Labuhanbatu dan 1 orang di Padangsidempuan.

Dari 243 orang yang diamankan di Polda Sumut, 198 orang diserahkan kembali ke orang tua, 21 orang ke Gugus Tugas Covid-19 karena saat dilakukan rapid test menunjukkan hasil reaktif, 3 orang positif narkoba, dan 24 orang dijadikan tersangka.

Sementara demonstrasi yang berujung rusuh pada 9 Oktober 2020, polisi telah mengamankan 468 orang, 460 dipulangkan kembali, 2 orang ditahan karena memiliki bom molotov, 3 orang memiliki senjata tajam, dan 3 orang positif narkoba.

Baca Juga: Brigjen TNI Jimmy Manalu Juga Disambut Jajar Kehormatan di Makodim Brebes

Menanggapi penangkapan Ketua KAMI Medan ini, Denny Siregar melalui akun Twitter @DennySiregar7 menyindir jika dalang dari demonstrasi adalah dari KAMI yang pimpinannya seorang mantan Panglima.

Dia melakukan sindiran itu sambil menyertakan sebuah link berita Ketua KAMI ditangkap polisi karena rusuh dari salah satu media.

“Ohhh dari KAMI ya.. Yang Pimpinannya mantan Panglima itu ya? Ya ya paham,” ucapnya melalui keterangan tertulis.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Corona Hanya Bisnis Semata dan Buktinya Pendemo Masih Hidup? Ini Kebenarannya

Kerusuhan saat demonstrasi tak hanya terjadi di Sumatera Utara tapi juga terjadi di wilayah lain salah satunya DKI Jakarta yang banyak merusak fasilitas umum.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x