Network
PR PANGANDARAN – Penusukan terhadap ustaz kembali terjadi lagi di Indonesia saat sedang menyampaikan ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW.
Penusukan tersebut terjadi pada Ustaz Muhammad Zaid Maulana (MZM) saat sedang berceramah di Masjid Al-Husna, Desa Kandang Belang, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh pada Kamis, 29 Oktober 2020 sekitar pukul 21.30 WIB.
Berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Ery Apriyono, pelaku yang berinisial MA masuk melalui jendela di belakang mimbar mesjid untuk melakukan penusukan.
Baca Juga: Pendaftaran Bantuan UMKM Diperpanjang untuk 2,9 Juta Slot, Simak Persyaratan yang Harus Disiapkan
Lalu pelaku berdiri di belakang korban sambil memegang pisau belati dan membacok leher korban.
Kejadian tersebut tak ayal mengejutkan para jamaah yang ada di sana, lalu mereka segera menyelamatkan korban dengan membawanya ke Rumah Sakit Nurul Hasanah sedangkan pelaku berhasil melarikan diri.
“Setelah melakukan aksinya pelaku langsung melarikan diri melalui jendela mesjid tersebut,” ujarnya yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.
Baca Juga: Pilpres AS Tinggal Menghitung Hari, SBY Sebut Donald Trump Lebih Baik dari Joe Biden
“Lalu malam tadi berselang sekitar 40 menit dari peristiwa itu pelaku berhasil diamankan petugas di Desa Kandang Belang Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara dan langsung dibawa ke Mapolres setempat untuk dilakukan pemeriksaan,” lanjutnya.
Sementara untuk kondisi korban, Ery mengatakan ada luka di bagian jari sebelah kiri dan luka gores di bagian leher.
Terkait motif penusukan untuk saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh pihak Satreskrim Polres Aceh Tenggara.
Baca Juga: Melaney Ricardo Dikabarkan Jatuh Sakit, Sepucuk Surat Rindu dan Doa dari Chloe Sukses Bikin Haru
Kasus penusukan yang terjadi pada ustaz Muhammad Zaid Maulana juga turut menarik perhatian Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bener Meriah Hamdan yang mengaku prihatin dan berharap tidak akan terulang lagi kejadian serupa.
“Kita berharap koordinasi pihak panitia dengan aparat keamanan, pemuda di kampong, tokoh masyarakat, aparat kampong harus siap, kan ini menyangkut masalah nyawa, kemudian ya yang ditarget itu kan orang-orang yang dianggap punya nilai lebih dari sisi pengetahuan agama,” ujarnya pada Jumat, 30 Oktober 2020.
Dia menambahkan jika peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh memang berbeda dengan wilayah lainnya di Indonesia.
Peringatan Maulid Nabi di Aceh bisa berlangsung lama seperti Maulid bulan pertama, kedua, dan ketiga serta dirayakan secara meriah.***
Artikel Rekomendasi