Akui Tak Setuju 'Kekerasan' Terjadi di Paris, Jokowi: Tapi, RI Juga Mengecam Keras Penghina Islam

- 1 November 2020, 16:06 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /Instagram.com/@emmanuelmacron

PR PANGANDARAN – Peristiwa pemenggalan seorang guru pinggiran kota, Samuel Paty hingga pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang tuai kontroversi, kini Prancis tengah dihebohkan dengan peristiwa yang sama seperti sebelumnya.

Pernyataan Macron yang dianggap hina Islam dan melukai perasaan umat Muslim di seluruh dunia, mendapat kecaman dari berbagai penjuru negara.

Dalam hal ini, Indonesia menjadi salah satu yang mengecam keras pernyataan Macron dan kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice.

Baca Juga: Prilly Kesal hingga Sebut 'Otaknya Tak Bisa Berhenti Berpikir', Netizen: Salah Pilih Teman Dekat

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowo pada Sabtu, 31 Oktober 2020 kemarin selepas mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, perwakilan antar umat beragama Indonesia, serta para menteri.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi membahas perkembangan dunia terkait dengan persaudaraan antar umat beragama.

Berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Prancis hingga pernyataan Macron, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan di kota Paris dan Nice yang memakan korban jiwa.

Baca Juga: Ikut Tim Penyelamat Gempa, Aksi Heroik Seekor Anjing Selamatkan Kucing dari Puing-puing Bangunan

"Pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa,” ujarnya.

“Kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19," lanjut Jokowi.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah