Network
PR PANGANDARAN - Aksi beringas kelompok motor gede (moge) yang menyerang anggota TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat kini berakhir di hotel prodeo.
Fakta baru yang mengejutkan dari kasus tersebut adalah adanya keterlibatan anak di bawah umur.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bukittinggi, AKP Chairul Amri Nasution bahwa satu dari empat tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi yang berhasil diringkus polisi adalah anak di bawah umur.
Baca Juga: Pasca Pengeroyokan Terhadap Anggota TNI, Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru, Berikut Rinciannya
"Setelah kita lakukan konfirmasi kepada pihak keluarga bahwa tersangka 'B' yang awalnya mengaku berusia 18 tahun, ternyata berusia 16 tahun. (Itu, red) sesuai dengan akta kelahiran yang diperlihatkan," kata Chairul di Bukittinggi, Sumatera Barat, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman RRI pada Minggu, 1 Oktober 2020.
Kini tersangka B, kata Chairul melanjutkan, telah ditetapkan sebagai anak berstatus hukum (ABS). Oleh karenanya akan turut didampingi oleh orang tuanya dan Dinas Sosial selama menjalani proses hukum.
"Dan untuk proses hukumnya, (tersangka B, red) akan didampingi Bapas Kelas II Bukittinggi. Selama menjalani proses hukum akan didampingi orang tua dan Dinas Sosial, karena juga masih pelajar," tutur Chairul.
Baca Juga: Isu Asteroid Jatuh ke Bumi Sehari Sebelum Pilpres AS, Oreo Bangun Bunker Simpan Biskuit dan Susu
Chairul mengatakan bahwa penyidik hingga saat ini masih melakukan pendalaman terhadap kasus penyerangan yang dilakukan oleh kelompok motor gede Harley Davidson, termasuk B, terhadap anggota TNI tersebut.
Artikel Rekomendasi