Network
PR PANGANDARAN – Ketua Satgas penanganan Covid-19 sekaligus kepala BNPB yaitu Letjen TNI Doni Monardo mengatakan akan mempelajari signifikansi dampak libur panjang akhir Oktober 2020 terhadap peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19.
“Satgas masih mengikuti perkembangan sampai satu minggu kedepan terkait dampak libur panjang ini,” kata Doni saat konferensi pers di Jakarta, Minggu 14 November 2020.
Doni menyebutkan bahwa evaluasi selama seminggu ke depan untuk mengetahui tentang apakah selama libur panjang pada akhir Oktober 2020 masyarakat telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar atau malah sebaliknya.
Baca Juga: '10 Tahun Konflik Diselesaikan dalam Waktu Seminggu', PBB Amati Masa Depan Libya di Tengah Kegaduhan
“Kalau ini bisa diketahui, kasus tidak mengalami peningkatan dan kita bisa mengendalikan dengan baik, Insya Allah akhir tahun kita tetap berikan masukkan pada pemerintah untuk melanjutkan libur panjang,” katanya.
Namun, apabila dalam seminggu ke depan terjadi lonjakan signifikan seperti halnya yang terjadi pada periode Agustus dan September 2020, maka rekomendasinya ialah libur panjang diperpendek atau bisa jadi ditiadakan sama sekali.
Ia juga menjelaskan jika selama dua hari terakhir, kasus Covid-19 di Tanah Air mengalami lonjakan signifikan dan menyentuh angka limar ribu lebih. Bahkan, angka tiga hari sebelumnya telah mencapai rekor tertinggi selama delapan bulan pandemic Covid-19 di Indonesia yakni 5.400 lebih.
Baca Juga: PBB Prihatin, Israel Kian Nyata Duduki Tepi Barat Palestina sehingga Berisiko Picu Kemarahan AS
Jika merujuk pada angka, terutama dampak libur pada akhir Agustus dan awal September 2020, saat ini angka pasien yang dirawat masih dalam batas-batas terkendali.
Untuk pasien yang dirawat di Wisma Atlet Kemayoran masih berkisar 53 persen dan DKI Jakarta sebanyak 68 persen. Oleh karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 masih mengikuti perkembangan dampak libur panjang Oktober lalu.
Artikel Rekomendasi